Presdir Tampan itu Ayah Anakku
ntara menunggu. Gemericik air membuat
pintu terbuka, kepalanya ref
putih yang melilit di pinggangnya. Otot-otot kokoh yang sebelumnya tertutupi kemeja putih, kini
rti ini?" Regan bertanya, menatap lurus p
ela mengerjap cepa
k, Tu
an. "Atau, kamu sudah tidak saba
h yang dibuat pria itu semakin memacu ja
ulit di sekitarnya terasa panas. Pria itu menunduk, hendak menyatukan bibi
enggera
u pada saat seperti i
engangkat ponselnya. Secara tidak langsung m
Regan berseru, membuat Sheela yang d
juga mobil fasilitas kantor
u ditutup dan Regan mengembusk
stirahat, tetapi ada saj
suara. Nadanya terdengar lembut dan seketika me
rlihat lebih keja
wai yang membohongi saya, tapi semuan
bertambah canggung. Ia men
itu jika tahu ia masih perawan, t
uar dari masalahnya, Regan sudah lebih dahulu d
u," titah
Lily, Sheela bangkit dan duduk di atas pa
khirnya, dia memiliki kesempatan untuk menghibur diri. Mula-mula Regan mena
Perlahan, Regan menurunkan gaun Sheela yang bermodel sabrina itu. Mul
ut saat menyadari beberapa bek
apa kamu tiba-tiba menerima tawaran s
merasakan gadis itu menegang di bawah sentuhannya. Seme
Anda mengeta
ebih lebar. Ia sudah menyentuh puluhan wani
g memohon sentuhan saat melihat tubuhnya. N
Malah, Regan lebih menyukai perempuan yang penur
wab pertanyaan sa
," ucap Sheela, jujur, "Adikku sedang sakit keras
tu ter
nerima tawaran Regan demi bayarannya, jelas. Namun, biasanya mereka
Regan me
ingkatkan bayarannya bila kamu bis
etakutan Sheela
itu, Tuan?
Meski hanya memakai riasan tipis, wajah Sheela terlihat ayu. Bahk
hu kalau saya tidak pernah menggunak
la kembali menegang dan m
apa
ada apa pun yang terjadi. Saya sudah meniduri banyak wanita dan
padahal lawannya hanyalah gadis sederhana. Model pada bala
an saliva de
aku juga menginginkan kondisi
n mengern
maksu
jadi jika Anda mengizinkan, aku ingin lampunya dimatika
an tidak akan menyadari
gguk tanpa bany
asalah,"
gkat, penerangan di sekitar mereka padam. Hanya lampu tidur di nakas yang menjadi sumbe
ucap pria itu, "Sek
ria itu tidak memberi jeda. Begitu bibir merek
dia sedikit kewalahan. Beruntung, itu tidak berlangsung lama, sebab per
Sheela, ia bisa merasakan sesuatu yang berbeda. Bahkan,
i Regan hingga pria itu mengabaikannya dan
ikmatinya hingga keduanya menghabiskan malam yang panjan
*
*
matahari menembus tirai put
pria itu langsung beranjak dud
ni sudah rapi. Gadis itu tidak ada di mana pun,
ap wajahnya
embali memohon untuk melanjutkan permainan mereka di pagi
enar gad
alisnya menukik tajam sa
merah di atas sprei putih itu
ini?" geram
n meraih ponselnya dan
al
eradaan dan identitasnya. Pastikan wanita itu d
atap ke arah n
itu bahkan memintanya memadamkan lampu.
eram spreinya
ika kau ditem
*
*
atahari terbit. Seluruh tubuhnya terasa pegal, bah
aikannya dan menatap lur
akan memulai kehidupan baru yang lebih