icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kutunggu Jandamu

Bab 4 Denganmu

Jumlah Kata:1542    |    Dirilis Pada: 20/01/2024

lalulintas. Sejak sang ibu tiada, dan Thomas mulai mengencani perempuan lain, Benara pun mulai bernegosiasi pada dirinya. Sulit untuk menerima jika san

bagi Thomas adalah usia yang sudah sangat matang untuk menjalani sebuah hubungan. Namun, Benara masih enggan untuk membuka hati. Semua itu terjadi karena

kinya sendiri, dan tinggal dirumahnya sendiri. Bukan berarti Benara tidak menganggap Thomas lagi, ha

r?" tanya Thomas denga

sini? Dia juga khawatir sama Ben, Pa. Laras juga mau peluk Ben. Masa Papa nggak

dak kikuk, salah tingkah. Dia tidak tahu harus ber

Papa lebih formal lagi. Papa tunggu di rumah," ucap Thomas dan langsung m

sang ayah menghilang dan pintu kembali tertutup rapat, barula

gai seorang bos telah jatuh di hadapan Laras. Laki-laki itu segera menoleh gu

betah berlama-lama bicara dengan ayah saya. Maaf kal

gguk satu kali. Dia masih belum tahu apa sebenarnya yang hendak dilakuka

. Tapi sekarang saya mengerti," jawab Lara

mengangguk-a

egitu sa

i?" Lagi-lagi Benara memotong ucapan Lara

h?

asti tidak percaya kalau saya punya hubungan khusus dengan perempuan. Hanya satu malam i

, Pak

Ah nggak-nggak, jangan besok. Besok kita ada pertemuan dengan Pak David. Besoknya lagi sa

n ucapannya. Dia saja bingung, alasan apa yang harus dia kataka

malam ini terpenuhi. Sebentar," kata Bena

yang harus dia buat untuk membuat Benara yakin kalau dia tidak bisa melakukan pinta bosn

sakit dan bawa beberapa barang yan

pala Laras langsung menoleh.

ang aja," tanya Benara tak tahu kalau L

nya, bingung harus mengatakan apa. Semuanya terlalu mendadak, dan tidak terkendali. Bagaimana kalau Reza tahu kalau dirinyalah yang a

saya tidak bisa.

Laras. Si empunya ponsel segera mengguli

nomor 2," jawab Benara dan s

sakit. Dia benar-benar takut kalau Reza memarahinya saat laki-laki itu tahu semuanya. Semakin kal

i?" tanya Benara begitu ponse

Reza dari tim marketing?" Alih-alih menjaw

tan. Kamu baru dua bulan, 'kan masuk perusahaan? Seharusnya kamu juga

Napasnya semakin tak beraturan. Berulang kali Laras me

yang sudah duduk di atas ranjangnya. Keduanya menoleh ke arah yang sama dan mendapati sos

Reza sempat terjeda saat mendapati potret Laras

andang, sebelum akhirnya suara Benara

sama sekali ng

menutupi raut wajahnya yang tampak mengenali Laras. Laki-laki itu bersika

ta Reza sambil meletakkan beberapa paper bag di atas meja

natap Laras di sisi kirinya. "Ada lagi yang kamu

ri-curi moment untuk menatap ekspresi suaminya. "Ti-tidak, Pak,"

Maaf harus merepotkanmu malam-malam sep

ana pun." Reza menunduk kecil bentuk hormat. "Kalau begitu saya pam

gera pamit pada Benara dengan dalil ingin ke toilet. Yang membuat Benara mengerutkan dahi

narik lengan Reza untuk mengh

tung

an Laras padanya, langsung saja menarik Lar

? Ini di tempat umum. Kenapa harus manggil kayak gitu?" e

ak bisa nemanin dia bermalam di sini. Mana bisa aku satu kamar sama la

dia minta kamu buat nemanin dia? E

gak penting, yang

langsung di jawab? Kamu lama-lama

egun, lang

nya, Mas. Katanya dia bakal kasih bonus cuti sama bonus t

ilang sepenuhnya. Entah kenapa, alih-alih tumbuh rasa

uang," ungkap Reza diluar nalar. "Wau... Laras. Aku nggak nyangka ternyata kamu berguna juga. Ini kesempatan bagus buat kita. Kamu dapa

apa

emua mahar yang aku kasih ke kamu waktu itu. Kalau udah lunas, kamu bisa bebas. Mau sama dia, sama laki-la

lengos pergi, meninggalkan Laras dengan segala rasa sakit hatinya. Semua kata-kata Reza t

engatakan hal tersebut? Bahkan dia rela meliha

yang m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka