Aksara Cinta Antara Harta dan Pilihan
menatap jendela yang memperlihatkan cakrawala kota yang gemerlap. Pikirannya m
ar kata-kata yang diungkapkan ibunya. Getaran perasaan antara keinginan
ak. Ia tahu bahwa pada suatu saat kembang api itu akan menghiasi langit hidupnya
*
tika rekan-rekannya membicarakan perasaan dan hubungan, Amora memilih mendiamkan diri. Ada kebingungan di antara keseimbangan karir yang cemerlang dan ra
dirinya sendiri. Ia menyadari bahwa setiap orang memiliki r
a-tiba, ia memutuskan untuk menyentuh lengan Amora dengan
entuhan Berlin, "Gue sedang berpikir tentang
an, "Semalam? Ceritain dong, M
, termasuk pengumuman Mama tentang rencana menjodohkannya. Berlin mendengarkan dengan ser
a yang ingin gue raih dalam karir dan ekspektas
, Mor. Pertimbangkan baik-baik dan ambil keputusan yang paling bener buat l
teman seperti Berlin. "Thanks, Ber. Lu sel
t' dari seseorang sekarang giliran mau
ggak nyangka bakal dijodohin. Tapi, berca
e cuma mau lu bahagia, itu aja. Jodoh, kari
"Thanks, Ber. Lu e
punya suami, jangan lupa bagi-bagi ra
Siapa lagi yang bisa gue c
ada dalam situasi yang agak rumit, Amora merasa beruntung memiliki teman sepert
*
reka menghabiskan waktu di kafe dengan obrolan ringan dan candaan. Berlin merasa senang bisa membuat Amora tertawa meski da
mbangan. "Mor, nggak usah buru-buru dalam mengambil keputusan, ya. Lu punya waktu untuk
Ini memang perlu dipikirin dengan baik. Tapi, nggak ada salahn
uga sih. Tapi jangan lupa, kita juga
cuma nggak mau terlalu tegang dan
a dengan hangat. "Lu tau, kita bisa melewati
persahabatan mereka. "Thanks, Ber. A
memasuki kafe. Amora melihatnya dengan mata tertar
n bilang kalau ada sesuatu yang lebih dari s
r. Cuma gue rasa ini proyek desain ya
yum, "Well, Mor. Who knows? Mungkin ini
ang hari, dia dikenal sebagai sosok profesional yang cerdas dan berpengaruh dalam dunia bisnis. Namun, setelah matahari
rik. Malam-malamnya diisi dengan musik bergema, tawa riuh, dan aroma keberhasilan yang memabukkan. Di dunia
engan senyum ramah di wajahnya. "Halo,
um cerah. "Halo, Arka! Kami baik
t kalian di sini. Apa boleh saya bergabung? Bag
dang membicarakan potensi besar dari proyek it
aya sangat menunggu hasil kerja kalian. Dan siapa tahu, mungk
dengan penasaran. "
an itu nanti. Tapi yang pasti, saya senang melihat kalian
ih, Arka. Kami hanya menikma
proyek desain interior, namun juga membuka pintu untuk percakapan yang lebih personal. Suara tawa mereka terbaur dal