Menikahi Seorang Abusive
ndunganmu ke dokter ya
ada uang mas?
sama ibu, aku bisa minta uang pda
us minta kesana. Biarla
disini dulu ya, ak
kedua orang tuanya, dengan langkah
tuk bawa dewi ke dokter peri
kamu minta uang untuk perik
nya uang untuk bawa istriku periksa, kalau tak
alam kamarnya tanpa berkata sepatah katapun
wa keranjang berisi buah-buahan, lalu m
i, apa saya
kre
amar, menyambut Riri mereka berpeluk
melihat, tanpa b
ng sendiri, kerja atau minimal minta sana ke orang tuanya, sepe
pi
di tuntut suruh kerja terus, untuk memenuhi keinginan dia dan bilang juga jadi
kok bu, itu semua keingin
an mendengar semua ucapan ibu mertuanya
a Riri. Mereka berdua bergandengan masuk kedala
yak, dia hanya bisa mengaja
kma, kini Dewi sudah bekerja walaupun sebagai buruh cuci dirumah orang, bagi Dewi yang penting hala
an makin tak bisa di atur, setiap hari k
n suka membawa uang entah uang dari
elum mau bekerja juga untuk biaya melahirkan anak kita mas," ucap Dewi di kala mereka
ng aku bicarakan." Dewi mengguncang-guncang bahu R
aja orang lagi asyik-as
h aku kerja, nanti juga kalau aku mau kerja aku
pi m
ceh ku tampar nanti," hardik Raihan pada istrin
sar, kata-kata yang dulu belum pernah dia ucapkan selagi mereka masi
kata-kata itu dari bibir orang yang dia cintai, isak tangis pun mulai terdengar
m jari-jariku mendarat di pipimu, setelah itu aku akan pergi
di kota yang asing baginya, karena seumur hidup baru inilah Dewi pergi dari kam
pa yang akan terjadi padanya apalag
mar, sedangkan Raihan tetap fokus bermain game,
a, hatinya menjerit tanpa suara hany
, karena dewi dulu tak me
capan orang tuanya dulu, tapi segala pe
, kini Dewi hanya bisa p
ngin mengambil wudhu untuk sholat isya, hanya kepada tuhanlah
tiba-tiba dia mende
buatkan aku te
as seb
a dan berjalan menuju dapur untuk
i m
angkan Raihan masih tetap fokus ke layar han
usaha meraih gelas
uuuu
n teh hangat itu
gula ya? kenapa teh itu ras
,aku belum gajian jadi belum bi
basah, perut buncitnya pun tak lupu
bis aja gak bisa usaha nyari gitu
dan membantingnya ke lantai, kemud
raian air mata dia membereskan pecahan d
nya dan berdarah, tapi rasa
bih sakit dan berdarah lagi s
nya bahkan dia rela melawan orang tua nya
tak berarti apa-apa dimat