Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
ramping Regina yang menggenggam er
nap
u tidak menyukai rumah sakit. Ada sesuatu
tidak bisa menatap mata Malvin secara langsung. Sekarang,
dengan lembut, "Aku sudah minum obat. Sete
Dari sudut pandangnya, dia hanya bisa me
getar saat wanita itu terus menundukkan matanya. Mungkin demamnya me
eleleh di lua
k dan membuka pintu apartemen. Kemudian, d
ngga tubuhnya mulai berkeringat. Bahkan rambutnya pun basah. Semua yan
i. Kamu sudah bisa pergi sekarang."
n. Lagi pula, dia sudah terbiasa tingg
di tempat. Dia hanya melepas dasinya dan
a ketakutan setengah mati. Dia melebarkan matanya dan berteriak,
sekarang mengingat dia sedang sakit. Apakah pria ini mas
dan menatapnya
gina berde
han ditatap
lain yang pernah dilihatnya. Kedua
enembus setiap pakaian yang
dalam bibirnya, dia mengipasi dirinya sendiri dan b
beritahunya bahwa sekarang bukan waktun
dia ingin bercerai. Apa gunanya melakukannya jika m
saat dia terus menatapnya dengan mata
ya ke tempat tidur, membungkuk, dan berbisi
hasrat, bertentangan dengan a
memerah sebelum menyeringai n
ang terbakar. Semua ini salah Malvin. Pria itu selalu
i kamar mandi. Dia berbalik untuk melihat Regina
menjadi begitu perhatian
n. Seluruh tubuhnya terasa lengket sekarang,
mbuat kepalanya pusing. Tubuhnya terayun ke be
ada waktunya dan mengangkatnya ke dalam gendong
k lebih cepat. Dia begitu gugup sehingga di
bak mandi. Kemudian, Malvin duduk di tepi bak mandi dan mengu
ampil seperti yang telah dia l
t Regina, membuat wanita itu gemetar set
dali. Setelah itu, dia berkata dengan malu-malu, "A
" tanya Malvin, mengamati ekspresi gugupnya.
hi telinga Regina. Dia bisa m
n selalu membawanya ke bak mandi dan m
bak mandi, Regina tidak mampu unt
knya. Setelah menarik napas dalam-dalam, dia be
lvin mengangkat kedua
ar mandi dibantin
ik. Dia melangkah keluar hanya dengan mengenakan jubah man
mengangkat selimut untuk berbaring di tempat tidur, Malvin
idur dengan r
duk kecil di kepalanya, mengambil pengering rambut
n mereka di cermin. Dia memperhatikan rambut Malvin juga bas
um di hidungnya, membuat j
ginya sekarang. Dia takut dia akan semakin mencintainya
hat wajah Malvin melalui cermin dan m
belakangnya. Tubuh mer
ngan Regina yang terpantul di cermin. Matanya menyipit saat dia
ju ke arah yang salah. Dia melongo ke arahnya dengan mata y
iinginkannya setiap kali pria itu melakukan sesuatu un
reka akan seg
tu berkabut dan hidungnya menjadi merah muda. Ent
na dan memperingatkan dengan kesal, "Jangan pernah memandang
ingung, Apa yang sedan
, "Ada banyak hewan di luar sana. Sebagian ba
ngerti bagaimana pria mana pun bisa bertindak imp
ia menyadari bahwa Malvin perlahan mendekatinya. Ketika suara alarm
ar dan menekannya ke wastafel. Dia
an. Regina mengira pria itu akan menciumnya. Jantungnya ber
a itu hanya mendaratkan sebuah kecupan di keningnya
pi Regina dan berkata dengan
dengar san
membuat Regina tidak
ong macam
atas karena kesal dan ke
ma? Bagaimana dia bisa dengan mudah melupakan keputusannya?
n berdering, membuatnya
pergi untuk membe
alvin menjawab telepon
sebelum mengakhiri panggilan dan
embungkus dirinya dengan
rgi, tetapi dia tidak b
ucapnya sebelum pria itu bisa
u, Malvin mengambil mantelnya, berjalan ke pintu
pintu terkunci, Regina mengangk
Tak lama kemudian, dia merasak
iana adalah satu-satunya w
ng melawan seorang wanita
ndungannya mengubah sesu
erobek hasil tes kehamil
a dia belum memberi tahu M
berita ini hanya akan me
menghadap ke langit malam yang indah. Cahaya bulan menonjolka
ana ketika dia berbaring d
erwarna ungu tua, pakaian ini sem
ya dan menoleh ke arahnya. "B
lah mengganggumu lagi," ucap Leviana dengan rasa ber
dihkan. Seolah-olah dia mengingatkan
lvin bertanya dengan ringan, "Kamu lapar? Aku bisa memint
dengan suara lembut, "Di mana kamu sebel
Dia melihat jam tangannya dan berkata, "Sekaran
t takut, K
gang Malvin dari belakang dan menangis tersedu-se
rsamaku. Hanya untuk