My Accidental Marriage
il sarapan, Azzura tiba-tiba saja berdesis-menahan nyeri yang teramat dan menjalar d
ik, Alan bertanya pada Azzura. Lalu ia berd
rintihan kecil, tatkala ia menahan dadanya yang
atap wajah Azzura yang pucat dan berkeringat dingin,
pa Zura ini justru mencengkeram tangan Alan sembari mengatur
ngkap Azzura akhirnya
n hitam bak gumpalan asap yang sepekan terakhir ini selalu mengikuti dirinya ke mana pun ia pergi, berdiri di belakang dan di
di depan wajah wanita itu. "Hey, ada apa, Azzura? Ken
nya. "Maaf ... aku baik-baik saja," jelas Azzura. Kemudian ia meraih k
riga. Kendati begitu, Alan hanya diam. Ia tidak menanyakan hal apa pun pada Azzur
tanya Alan penasaran. Sebenarnya, pria ini bukan ha
nggu lalu. Dan yang kedua kalinya baru empat hari lalun," ungkap Azzura sambil memasang wajah bingung. Mengapa tidak?
samping dari operasi jantung yang kulakukan satu bulan lalu." Azzura men
engangguk. "Aku pikir, sebaiknya kau memeriksakan jantung barumu itu ke dokter, untuk me
dah tugas ke sini. Jadi, segera, aku akan menemuinya. Terima kasih, Lan," imbuh wanita ini. Ke
*
ka di Shanghai, Azzura pulang ke Garvi House. Sesampainya di sana, Azzur
am lebih cepat dari Azzura, kini terlihat sedang minum wine di
air hangat di dalam bathub refleks berteriak
"Astaga ... Azzura!" gumam Alan. Ia kemudian bergegas bangkit dari dudukn
ndi dan panik keluar dari bathtub kemudian mengambil handuknya, melilitkannya
sengaja tersandung meja. "Aaawwwhh ...."
ra, di mana kau?" tanya Alan panik. Saking paniknya, ia sampai tersandung robot v
tik berikutnya, listrik menyala. Hal tersebut kontan memb
ugup yang menyergap hatinya, kala menemukan Azzura di bawahnya hanya
kedip. Ia juga memperhatikan setiap inchi dari wajah polos Azzura, yang
Alan, mengangguk. "Kakiku tersandung. Tapi, aku baik-b
pria ini bangkit dari atas tubuh Azzura. Ia lalu menggendong Azzura
nnya di sofa. Yang diajak bicara hanya diam dan mengangguk,
n begitu pula dengan Alan. Karena itu, Alan akhirnya merebahkan Azzura di sofa. Lalu ia menghimpit tu
embuatku sangat ingin menidurimu," cetus Alan, kontan
alam ini," balas Azzura dengan terbata-bata,
dan tercetak jelas di wajah Alan. "Aku bersumpah, mal
mbulkan tsunami di wajahku." Azz
do Alan meledak hebat. Saking hebatnya, Alan langsung menanggalkan kancutny
tolnya yang gagah. Hingga akhirnya, terdengar desahan dan erangan panjang dari m
ri mereka. Setelah itu, keduanya tidur di ranjang