Pemuas nafsu tuan Ardhana
rnya, setelah semalaman tertidur di peraduan, Zania terban
aku lakukan, tak sia-sia juga aku menjual diri pada tuan Ardhan
Zania melanjutkan langkah nya memasuki kamar mand
aku jadi istri kontrak siapa tau tuan Ardhana, benar-benar bisa jatuh
m, sekarang kehidupan nya jauh lebih baik 180 derajat, me
uk pendek, ia membuka kaca jendela, sehingga sinar mentari menerobos masuk, Ardhan mengerjap berula
rdha masih tercengang, melihat Zan
ute b
edalam pelukannya, ia melumat lembut bibi
uh hari yang me
ku sayang, kita akan menikah, setiap hari
u lama, Ardhan melepaskan lilitan handuk di tubuh Zania, buah dada yang begitu montok
membuat Ardhan tak tahan ingin segera
a, ia yang masih telanjang bulat dengan seg
es
han menembus daging menjepit nya, bisa ardhan rasakan denyutan di
Plokkk ..
n cairan cinta, Ardhan semakin memompa Zania dengan tempo
hhh ... Sayang, aku
. Plokkk ...
veki Zania, terasa otongnya basah
ekimu enak s
Aku, mau kelu
gakhiri senggama mereka, Zania yang sudah ketagihan meraih bantang Otong Ardh
.. slurrpshh ..
rdhan sampai terpejam merasakan kenikmatan yang tiada dua
Ohhhh ...
mengarahkan kepala otong Ardhan ke bibir vikinya, ia mengesekkan
hh ... Em
cau Ardhan merasakan denyutan veki Zania, ia bena
abar ahhhh ... Ingin segera
ta akan tetap menikah k
embuat cairan kental muncrat membasahi batang kemaluan Ardhan
a kamu keluar duluan?" Protes Ardhan k
ania, mau tak mau gadis itu kembali mengoya
ang ahhhhhh, sebe
ott
ur kedalam veki Zania, setelah melewati pagi
mu?" tawar Zania dengan wa
buru-buru." ujar Ardha, tak lupa
i tuan akan
panggil aku sayang!" tegas
a kamu sudah, merindukan ku?"
nar-benar membuat ku gila, ingin rasanya se
rtempur, sampai pagi, sekarang aku
ritual mandinya, ia mengenakan jas berwarna navi
sih, calon suami
rang-barang mu, dan pindah kemari, jangan lu
tanya Zania menunduk, seketika wajah Ardhan men
Aku hanya membayarmu untuk memuaskan nafsuku saja, setelah
e
cabik-cabik, sudah begitu tinggi ekspetasi nya, ta
ni, cuma gadis broken home saja ing
elampiasan nafsu sesaat aja,
pa Pindahkan barang-barang mu kemari." su
akan bawa barang
ti-hati
n keluar kamar, di ruang tamu suda
na malam mu tadi? Apakah ga
pandai membuat ku terangsang,
yaan Ardhan, ia yang sering mengantar Ardhan kemana saja tak hanya soal bi
h anak bungsu dari tiga bersaudara, hanya ia lah yang saat ini
yang sangat ia cintai, hingga saat ini Ardhan tak mempercayai wanita manapu