icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PERTEMUAN TERAKHIR

Bab 2 bertemu Bapak

Jumlah Kata:1064    |    Dirilis Pada: 09/12/2023

t kenyataan bahwa rumah yang Bapak tempati kini adalah rumah bilik kayu yang sangat sederhana, tak berbeda jauh dari keadan luarnya, ruangan dalamnyapu

laikum Pak.

salam..ada

sebut, apa ia berpikir aku adalah Tini? Meski bersuara ta

k dimana?" tanyaku sam

. Kusibak tirai usang yang menutup rangka pintu, dan mendapati Bapak sedang bersusah payah berusaha untuk bangkit dari kasurnya. Tubuhnya sangat kurus hanya terbalut kaos l

ahun yang lalu, dimana bapak dulu adalah seorang yang tampan dan gagah, ia selalu memakai pakaian yang

ng yang juga telah usang. "Pak..." kedua netraku berka

, menatapku lekat. Dari sorot matanya ia s

Angg

h punggung tangannya dan menci

ya lirih sambil menarik tangannya yang masih kugenggam sete

Bapak tetap bapak

tanya masih berjatuhan, namun dengan cepat i

l kembali mengusap airmatanya. "uhuk, uhuk, uhukk.." suara batuknya seolah

nemui Bapak...Apa bapak sakit?" tanyaku yang tak kuat lagi menahan jatuhnya airmata,

ada di sini. Aku memang menaruh rasa benci pada Bapak, yang dulu dengan angkuhnya mengusir kami setelah menceraikan ibuku. Namun ternyata

disi bapak yang sudah lemah, dan...kurasa ia sendirian di rumah bilik ini, karena dari t

nya. Ia menumpahkan airmata dipundakku, bahunya ber

maaf, kan...Bapak...Gita a

bisa mendengarkan sambil sesekali mengangguk. "Maafkan Bapak Git, maafkan Bapak...Bapak menyesal menyia-nyi

as pelukan. Kuusap sisa airmata

pak terbatuk-batuk. Bapak menanyakan kab

menanyakan kabar ibu, dan kukatakan bahwa ibu baik-baik saja. Kukatakan aku dan ibu bahagia tingg

adalah tanah kelahiranmu Git..." uca

atu tahun lagi selesai, dan aku juga akan cari k

a ibumu k

luarga Tuan Richard, yang bekerja sebagai

tuk-batuk. Aku memperhatikan tiap ia batuk, tari

kan darah. Segera kuambil tissue dari tas kecil yang kubawa, lantas bapak langsu

yang makin khawatir dengan keadaa

ni cuma batuk b

sa, ayo kita ke Rumah Sakit Pak

ng ada diatas nakas dekat ranjangnya. Aku langsung mengambilkannya, menyendokkan o

gini? Kenapa tak mau ke Rumah Sak

manya juga sudah tua, sakit batuk ya sudah biasa, hehe" kekehnya sedikit beru

bapak bisa minta tolong? Tolong ambilkan k

gar perintah bapak, lantas me

at kekolong ranjang, ada tumpukan kay

ng dan mencari kotak yang bapak maksud. Beberapa lama setelah bersusah payah me

long ranjang. Aku tak habis pikir dengan bapak, apa is

nasaran. Kuserahkan kotak kay

aplah sebagai kenang-kenangan, semoga bisa berguna untuk hidupmu..." ucap bapak sambil kembali menyerahkan kotak hitam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka