Skandal Dengan Boss
a, Mama udah persiapkan untuk b
salah satu perusahaan yang cukup besar. Yang selalu mengingatkannya siapa
irinya berusia beberapa bulan. Anjani yang s
sa antarin kamu wawancara. Besok Mama yang ny
isa pergi
esan ke Mama kalau kamu nggak
kepadanya. Tidak ada saudara perempuan yang membuatnya dijadikan anak perempuan tunggal ya
e, aku kabari kalau aku suda
rinya untuk pergi sendirian. "Ya udah,
alamnya, Anjani pun mendapat
ini adalah dengan bos besar mereka langsung. Tidak sabar untuk bisa bekerja sama dengan perusahaan itu. Sedangkan ia s
apkan semuanya. Kedua adiknya juga ternyata
anti bantu kalian u
pkan sarapan di atas meja.
n kamu,
nanti macet. Mama kan
m kotak itu yang sudah diolesi dengan selai. Kemudian mengambilkan susu kede
ah,
berangkatnya
n tapi tetap diantar oleh ibu
Mana tahu ketemu sam
ya. "Pantang nikah kalau kalian belum
di perusahaan itu sudah jadi incarannya sejak lama. Mendapatkan
ekali. Dilihatnya kalau di depan sangat macet
r aja, ya. Saya
kan oleh sopir itu. Dia akhirnya turun dari taksi dan malah berjalan kaki. Kalau menunggu keadaan membaik, itu akan sangat sulit sekali apalagi dalam keadaan ma
ghindari keterlambatan dari yang sudah dijanjikan. Apalagi dia
ang terjatuh di sana dengan kakinya yang terluka. Tidak bisa membiarkan kejadian itu be
bangun setelah Anjani ba
mbasuh luka sang nenek untuk kemudian dia bersihkan dengan hati-hati. Dibersihkan dengan kapas itu sisa air
plester luka di dalam tasnya. "Udah, nenek b
mau dijemput. Kamu buru-b
a wanita tua itu. "Maaf saya tidak bisa
a kasih. Semoga ha
h dari sini. Sekitar lima ratus meter dari tempatnya berada. Ketimbang harus menunggu
u. "Peserta wawancara hari ini?" tanya seora
da wawancar
n ikuti
ainnya
hir. Yang lainny
at apa pertanyaan itu sampai membuat mereka semu
intu waktu ia masuk ke dalam ruangan itu. "2 menit 37 detik adalah keterlambatan tanpa toleransi." Pria itu tiba-tiba
menit
g puluhan juta dalam jangka waktu dua menit. Tapi k
di depannya menolaknya tanpa ada wawancara
u. Kamu sud
olak calon karyawannya di wawancara terakhir seper
ang yang sudah wawancara hari ini dan mereka saya minta
saya kesempa
ah jam tangannya. "Apa
a mungkin masih tiga puluh tahunan. "Untuk hari ini
rtemu dengan seorang klien terlebih dahulu untuk hari ini. Dia yang
, sa
adapnya dan memilih untuk
hwa sekretarisnya sang pria barusan
ada kalau Bapak sudah menjawab. Bapak tida
kepentin
s sempurna. Tidak ada yang pernah bisa mencapai nilai sebagus itu. Lalu pada wawancara pertama juga
amar ditemani oleh Vaulia-sahabatny
gan, dia menolakku ka
a, Anjani. Bukan w
malah tidak bisa berkata apa-apa lagi. Padahal tadi anaknya
t kepada Anjani yang sekarang