TERJERAT PERNIKAHAN SANDIWARA
akmu kawin lari i
n. Kemudian ia mulai
elah akad nikah, Arman di ringkus polisi karena tuduhan pembobolan bank senilai 100 M. Dia di tahan,
eorang lelaki melakukan pembobolan bank itu adalah Arman, suaminya Aruna. Kalau ta
lam sel tahanan sekitar dua minggu yang lalu. Itu artinya, tepat
ut untuk bercerai. Jadilah, dia tak punya pilihan selain melep
semua benar?" Alzam
dia sempat berniat melamarku. Tapi ayah menolak mentah-mentah. Katanya, Arman bukan kriteria yang pantas untuk keluargaku. S
ang tua. Begitu juga dengan Arman. Dia tidak punya pekerjaan tetap. Mungkin karena persoalan in
impati. Merasa iba mendengar k
tahui bahwa suamimu adalah pelaku kejahatan besar dan akhirnya me
pa ia menahan, tetap saja kepedihan atas mus
Arman adalah orang yang baik, dia rela berkorban demi aku. Tapi mungkin, persoalan ekonomi dan penolak
urut prihatin dengan keadaanmu." Alzam mengusap l
nggeleng
uk lebih ikhlas menerima takdir. Yang sulit terkadang bukan tentang melu
dirnya aku dalam hidupmu, kamu harus kembali merasakan kesedihan. Tapi percayalah, aku akan berusa
lahmu, dan bukan salahku atas pernikahan ini. Tap
dalam rumah ini. Zam, gak mudah buatku untuk menerima ini! bukan karena aku cemburu. Tapi ... rasanya sulit la
uka itu. Walaupun ... aku sendiri telah menjadi luka untukmu." Al
dak bisa dipungkiri, rasa dari cinta pertama memang selalu memiliki tempat berbeda dalam jiwanya. Me
dirinya hanya seorang madu di rumah itu. Melupakan bahwa ada benih yang sudah di
tahun. Saling jatuh cinta. Dulu pernikahan adalah tujuan akhir keduanya
engecup kening, bibir dan tatapan penuh cinta pada istri pertamanya itu, membuat Aruna pe
yang terucap. Arun
a." Alzam melangkah mendekat. Sampai posisinya hanya beberapa inci saja dari punggun
ran penuh gairah itu tiba-tiba seperti meruntuhkan tameng hatinya. Ia pu
sa sekarang!" Aruna menar
pannya. Wanita yang dulu menjadi teman kecil ba
dua dengan seorang wanita apalagi itu adalah istri sah-nya sendiri. Aruna cukup m
bukan?" Aruna kembali berujar. Sement
n hal itu saat ini. Mengingat ia pun baru mengatakan sep
mu inginkan saat ini
a sebetulnya masih sangat
i istri pertamamu, bukan? harusnya kamu bisa memberikanku tempat
s pelan. Mengerti d
api tidak sekarang. Beberapa waktu ke depan, kamu h
lau begitu, biarka
kamar kita. Jadwalku bersamamu. Jangan khawatir, Ca
runa mundur
biarlah aku berdosa malam ini." Aruna menunduk lemah.
ahkan, agak sedikit merasa jijik.