AKU MASIH MENCINTAIMU
k tahu apakah ini palsu atau asli" Meisa men
k kekasih masa depannya."Di akhiri dengan tawa pelan Arimbi melanjutkan "ketika putraku bangun, aku akan memintanya men
enetes.Melihat itu Arimbi berkata "Dokter meisa , saya tahu tidak semua cinta berjalan dengan baik. tapi percayalah , akan ada seseorang terbaik yang sedang menantimu di masa depan" Meis
ngunjunginya. Ia tidak mengijinkan perawat atau dokter manapun menyent
, sekarang lebih menyendiri. ia selalu mencoba membujuknya untuk meluan
edang mengancingkan kancing terakhir. ketika melihat gad
bawel di depannya."Meisa kamu bukan mesin yang bisa pulih tanpa istirahat. kamu cukup pucat sekarang. jika kamu sakit, siapa yang akan mengurus Aldrin" Meisa mengalihkan pandangannya menatap Dimas. mengangguk lal
nsel di sebelahnya. ia mengambil benda itu berniat mengembalikan ponsel itu kepada Meisa. Tapi ketika
pingnya seorang pria mencium gadis itu. mata dimas melirik Aldrin. ter
t banyak kepingan di masa lalu yang bisa di simpulkan tentang huhu
banyak Pria di sini. Ia selalu berfikir t
ala rumah sakit memanggilnya dan memberikan dua undangan. kepala rumah sak
depan Meisa. ada waktu dimana Aldrin berkata "Nona Meisa perkenalkan, aku adalah calon suami
h ke samping .Dimas melihat Aldrin menggenggam tangan Meisa. Dimas ing
a lebih baik dari kebanyakan orang. kepribadian yang di miliki cukup terkesan , meski gadis itu
bertanya "Apakah ini ponsel Tuan Aldrin?, sebaiknya tuan menyimpan ponsel ini" Dimas mengulurkan s
as"Arimbi menatap dengan iba"Dokter kapan putraku di pindahkan" sudah tiga hari putranya be
kup stabil , kami akan memindahkan ke ruang rawat" Arimbi mengangguk lalu bertanya" Dim
dengan tawa kecil dimas mencoba santai"beliau merawatnya dengan sangat baik. tapi hari ini aku memintanya untuk pula
an Meisa, gadis itu
aguminya bahkan di awal bertemu,sayangnya Nona meisa sudah me
u tidak sabar bagaimana reaksi mereka jika tahu kamu adalah kekasih putranya' Dimas sudah merencanakan se
aku berharap mereka cepat menikah dan memiliki kehidupan yan
ahu kebenarannya. setidaknya ucapannya barusan adalah do'a yang baik. melihat Meisa yang begi
epan
duduk , kemudian menyerahkan ponsel Aldrin k
akan masuk ke bangsal Aldrin,
siang ini" mata Meisa menyimpan tanda tanya. tapi kemudi
di sini semalam, 'apa jangan-jangan dokter Dimas' kakinya melangkah keluar deng