Proses kedewasaan
kelas 1. Tubuhku sudah menjadi lebih tinggi, yaitu sudah mencapai 165 cm. Badanku tidak kurus dan tidak
yang bernama BU Suti. Bu Suti merupakan Binor seksi 50 tahun walaupun sudah punya 5 orang anak dan kini cucunya telah bertamb
asi. Sebab, adik ibuku yang berkuliah di kotaku kini tinggal bersama keluargaku. Kamarnya berada di sampi
sisanya libur karena tidak ada mata kuliah. Jadi Tante Cici sering berada di ru
aku dan tanteku cepat menjadi akrab. Tinggi badan Tante Cici lebih pendek sedikit dari Bu Suti. Mungkin 15
Cici hendak berganti baju. Terlihat ia hanya mengenakan kutang hitam serta celana dalam hitam yang melekat pada tub
melihat dua susu montoknya itu bergelayut di balik bajunya yang berbelahan dada rendah baik pada saat sedang menyapu rumah maupun pada s
pun berkali-kali tanteku menyuruhku menaikan kaki ke atas kursi tempat aku duduk berdua bersama adikku tapi dengan s
ya. Ketika aku mengklitiki pinggangnya ia sering meronta ke sana ke mari sehingga, jari-jariku sering menyentuh su
u sehingga posisi badan bagian atasnya berada dalam pangkuanku. Posisi demikian
adik kandung ibuku sendiri. Selain seleraku lebih tertuju pada wanita tua seperti Bu Suti, aku pun menghormati
u) pergi dengan membawa serta adikku untuk berbelanja. Maka, pada pagi itu rumahku sepi
. Aku yang duduk sambil menonton tv kembali iseng dengan tak mau mena
ucapnya sambil mengeluarkan
ambil menggelinjang tak karuan. Akhirnya ia memeluk pinggangku erat dengan kepala berada tepat di per
un berhenti. Ia kemudian melepaskan pelukannya pada pinggangku. Lalu ia bersandar di kursi sambil terengah-enga
keningnya. Ia tersenyum manis melebihi biasanya. Tiba-tiba entah dorongan dari mana, aku berani mencium kening tantek
t pipiku sampai akhirnya ia mencium lembut bibirku. Karena mendapat rambu
ke dalam mulutku. Hal tersebut tidak aku sia-siakan untuk mengusap-usap lidahnya dengan lidahku dan m
a saat ia melepas bibir bawah untuk membuka mulutnya yang tak t
h keringatnya. Tante Cici menjadi semakin bernafsu sehingga tangannya tak l
ku lihat ketika aku nyelonong membuka pintu kamarnya dan mendapati ia hanya mengenakan kutang tersebu
embuat areola melingkar di tengah susunya tampak menggiurkan dengan warna coklat muda kemerah-merahan. Namun sayang,
bergerak-gerak gelisah menandakan birahinya sudah semakin memuncak. Sampai akhir
dapat perlakuan demikian aku tetap liar memainkan lidah dan mu
n celana dalamnya sendiri. Tampak memeknya begitu tembem tanp
a kontolku yang sudah sangat keras menunjuk-nunjuk ke depan. Tampak ia kaget melihat kontolku yang besar dan
idak seperti Bu Suti, Tante Cici lebih mahir sehingga kontolku tidak pernah menyentuh giginya. Tak te
sebagai wanita baik-baik yang tidak suka keluyuran serta lugu ini begitu pandai mengoral kontol. Apa mungkin ia sering menonton film
rumah karena khawatir ada orang yang masuk. Setelah mengunci pintu, aku suruh
an lembut dari mulai liang memeknya yang kecil sampai itilnya. Hampir seluruh kulit tubuhnya
bil tubuhnya tak bisa diam bergerak kian ke
ari memeknya. Peret sekali dan agak sulit memasukan jariku pada liang memeknya yang kecil. Aku kocokan
sssshhhhhhh." desah dan eranganny
kuat pada itilnya. Sedangkan jari tengahku sudah semakin leluasa mengocok liang memekny
tangannya mencengkram kuat menekan kepalaku pada memeknya yang berkedut-kedut
ante Cici masih terengah-engah. Aku pinta ia untuk nungging. Tanpa banyak basa-basi ia segera mengambil posisi nungging di
ngan kiriku. Cukup sulit kepala kontolku memasuki lubang memeknya yang peret. Namun, dengan dorongan agak kuat, aku dorong perlah
gan kontol besar dan panjang milikku. Sehingga aku menjadi le
eemmmhhh enak jjjiiii
i menambah kecepatan sehingga bunyi "plok plok
shhhhh, ooooouuuhhhh!" desah tanteku
pantat bulatnya. Terdengar desahan dan erangan tanteku semakin liar membahana. Karena nafsu birahi ya
gkan pantatnya. Dengan kecepatan penuh a
hh, oooooouuuuuwwww, sssssshhhh!" eran
da kontolku yang masih terbenam kuat di dalam memeknya. Teras
nteku. Kemudian dengan penuh pengertian ia merentangkan kakinya lebar-le
memeknya membuatku menelan ludah sendiri. Sungg
ulai gerakan maju mundur dengan cepat. Gerakanku yang cepat membuat kedua susu montok dan kenyal tanteku bergo
hhmmmmm, oooooouuuuuhh
meknya. Terlihat mata tanteku terpejam dengan mulut menganga sambil tak h
remasan lembut dan cengkraman agak kuat sambil terus memaju mundurkan kontolku dengan cepat di dalam lubang memeknya. Membuat tanteku menggelinjang-gel
ii, aku keluaaaar!" erang tanteku.
ncapai orgasme. Aku cabut kontolku dari dalam lubang memeknya.
tanteku sambil berciuman kembali menuju kamar mandi untu
sambil berpelukan dan berbagi cerita. Sampai akhirnya
eku menonton film bokef dan meminta ia melakukan oral saja. Tapi, karena oral terlalu sering yaitu h
kelamaan menjadi percaya dan yakin bahwa pacarnya orang yang setia dan tidak akan menelantarkannya. Tetapi anggapannya salah, setel
ku pun menceritakan bahwa sedari kelas 2 SMP aku sudah kehilangan keperjakaan. Aku sudah sering nonton bokef dan aku pun
ia pun paham dengan kondisi dan keadaanku sehingga kam