icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Proses kedewasaan

Bab 4 Yuni Tetanggaku yang Sexy

Jumlah Kata:2043    |    Dirilis Pada: 12/11/2023

ngatlah segar, itu yang berlaku dalam kehidupan saya. Walaupun pelayanan yang saya terima dari istri saya sungguh tidak kurang suatu apapun, masih juga terlintas dal

n saya. Sore itu, sehabis saya bersihkan motor kesayangan saya, terlihat Tante Yuni keluar dari mobil. Saat itulah sejengkal paha putih di atas lutut tertangkap oleh mata saya tidak urung kelaki-lakian saya berdenyut juga. Lamunan saya buyar oleh panggilan istri saya dari teras samping. Sesuai rencana, saya akan mengantar istri saya untuk berbelanja ke pasar untuk membeli oleh-oleh yang akan dibawa pulang ke kampung halamannya di Kalimantan. Istri saya berasal dari Kalimantan Selatan. Malam terakhir sebelum keberangkatan istri saya beserta putra putri saya ke Kalimantan sungguh suatu malam yang menggairahkan buat saya. Bagaimana tidak, setelah sekian minggu, tidak pernah saya lihat ist

seks | Cerita Dewasa | Cerita ngentot |cerita

ah-desah sambil memegang klitorisnya. "Ouchh.. uhh... Mas antar aku ke puncak senggama, buat sanguku pisah tiga minggu denganmu..." permohonan Nita memang selalu begitu setiap bersetubuh. "Jangan terlalu banyak bicara Nitaku, lebih baik kita nikmati malam ini dengan desah napasmu, karena desah napas dan erangan kepuasanmu akan membuatku mampu mengantarmu ke puncak berulang-ulang. Kau tahu kan penyakitku, semakin kau mengerang kenikmatan semakin dahsyat pacuan kontolku" jawabku. "Aacchhh... huuhh... eemmhhh..." desah napas Nita keluar sambil kedua tangannya memeluk wajah saya dan perlahan menuntunnya menelusuri titik-titik kenikmatan yang kata orang titik kenikmatan perempuan ada beratus-ratus tempatnya. Memang sampai saat ini saya tidak pernah menghitung entah ada berapa sebenarnya titik itu, yang jelas menurut saya tubuh perempuan itu seperti permen yang semuannya enak dirasa untuk dijilati, buktinya setiap mili tubuh istri saya saya jilati selalu nikmat dirasakan istri saya. Perjalanan lidah saya lurus di atas vagina yang kemudian menjilat helaian bulu halus menuju Vagina. Harum semerbak aroma vagina

o has bee

more

ita

us kekeringanku" cerita Tante Yuni membuat kontol saya langsung bangun. "Perkawinanku diambang kehancuran karena kerasnya mertuaku menuntut kehadiran cucu-cucu untuk mewarisi peninggalan Papanya Om Tony. Sebenarnya jujur kukatakan Om Tony nggak mau pisah denganku, apapun yang terjadi. Malah pernah diluar kewajarannya sebagai seorang Suami dan kepala Rumah Tangga, Om Tony pernah memintaku untuk membuat Bayi tabung." cerita Tante Yuni tidak seratus persen saya perhatikan, karena saya lebih tertarik melihat betis biji timun Tante Yuni dan pahanya tersingkap karena terangkat saat duduk di sofa. Ternyata tanpa saya sadari sebenarnya Tante Yuni memancing hasrat saya secara tidak langsung. Walau sedikit ragu saya semakin mengarahkan pembicaraan ke arah seks. Tanpa sadar saya pindah duduk di dekat Tante Yuni, dan tanpa permisi saya pegang dan saya remas tangannya. Ternyata perlakuan saya itu tidak mendapatkan penolakan sama sekali. Hingga akhirnya dalam posisi berdiri saya dorong Tante Yuni ke tembok dan saya cium bibir merekah delima itu. Dengan hasrat yang menggebu-gebu saya agak kasar dalam permainan, sehingga terbawa emosi menyerang sekujur tubuh Tante Yuni yang tentunya takut ketahuan pembantu. Permainan saya berhenti sejenak karena Tante Yuni bergegas menutup pintu. Dan mungkin karena Tante Yuni telah sekian lama kering tidak pernah disemprot air mani suaminya, dia terkesan terburu-buru. Dengan cepat dia melepas pakaiannya satu persatu hingga menyisakan BH dan celana dalamnya. Kini saya tahu betapa indahnya rumput tetangga dan betapa dahsyatnya gairah saya. Saya dorong Tante Yuni rebah di atas meja kerja dengan tangan kanan saya meremas payudaranya yang kenyal karena belum pernah melahirkan. Terasa nikmat sekali payudaranya saya remas-remas, sementara tangan kiri saya melepaskan celana dalam biru lautnya. Aduh itu bulu-bulu halusnya membuat saya merinding. Tidak saya ingat saya siapa Tante Yuni itu siapa. Anak-anak saya yang sedang jauh di sana, semuanya saya lupakan karena saya sudah terselimuti nafsu setan duniawi. Saya semakin menggila melumat dan menjilat, meraba serta meremas pantat Tante Yuni yang sekal plus mulus terawat ini. Tante Yuni menggelinjang kenikmatan merasakan pelayanan saya. Vagina Tante Yuni ternyata masih teramat kuat mencengkeram penis saya. Tante Yuni tidak sabar menanti nikmatnya ditusuk pistol kejantanan saya. Lagi-lagi Tante Yuni kelewat terburu-buru menyerang saya yang akhirnya saya merasa sedang diperkosanya. Lidah Tante Yuni berputar memutari batang kemaluan saya. Saya menggelinjang tidak karuan. Pikir punya pikir inilah hasil dari pikiran kotor

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka