Misteri Bayi di Teras Rumah
bukan anak suamimu?
nyol sekali pemikiran itu, mana mungkin anak yang dia
ara sama sekali tidak b
nya, bahkan melebihi pada dua or
laki-laki membuat Farhan begitu kecewa dan mendesak Tiara untuk memberinya anak perempuan, tapi sampai
k menyinggung tentang anak perempuan yang dia ing
g dia panjatkan selama ini, yah disaat suaminya begitu menginginkan anak per
tidak ma
, menatapnya dengan bibir cember
an berjalan ke arah sang ayah yang sedang menima
ayah, tapi laki-laki yang sudah sepuluh tahun menemaninya itu leb
kah menghampiri mereka. "Alena tidurkan dulu, itu Kak Arka mau salim
takzim, lalu berlari ke kamarnya sedangkan Farhan seo
nya di sekolah hari ini, men
itu, apakah seorang anak laki-laki
mbali mengusiknya, apa benar anak in
suaminya, mungkin saja suaminya memang sangat menyayangi adiknya yang telah
berkata pada Farhan, "Aku mau ganti baju dulu, Mas, setelah itu
njawab."Di kamarnya mungkin, dari tadi
ang karena ada kepentingan, dan kebetulan sekolah anak itu juga sedang libur. Karena Farhan sedang
sudah ma
awaban karena terdengar langka
bu
isa dicegah Tiara langsung memeluk tubuh anak bungsunya dengan erat, beru
rtama yang Tiara ucapkan begitu
nya anak itu denga
ebihan baru juga tadi pagi kalian bertemu," k
uami, dia kembali menatap anaknya dengan pandangan be
da menuntut. Sejenak dia menatap suaminya yang salah t
ar, biar ibu am
uk lehernya. Salahnya memang yang mempercayakan anak-anak pada
eka, paling tidak bermain bersama pada hari libur, tapi suaminya terlihat engg
idak peka, gerutu T
n Araz dan mengisinya dengan nasi
a menghalau air matanya yang hendak
jadi cengeng
annya, Sayang,"
olah yang sama tempat Arka belajar, Tadi
elah menyiapkan makanan untuk mereka, dengan pesan pada sang suami
terlalu pagi, sampai nggak s
mengelus kepala putranya dengan sayang dan saat teringat mun
entar adek bisa
u, adekkan u
sudah dia ajari untuk makan se
dulu, ayah mungkin lu
na sudah
h?
ek lihat," kata Araz
atian ayahnya yang selalu tertuju pada bayi mungil itu dan sebagai ibu, Tiara
makan ayah sekalian?"
kut ayah
at tidak dia sukai dari suaminya, membedakan anak-anaknya, jadi waja
tidak akan marah, dek Araz kan s
naknya berubah cerah kembali m
enghampirinya, padahal baru tiga bulan Alena tinggal di si
ayangi anak itu seperti kedua anak kandungnya, tap
pat suaminya sedang menimang Alena dengan sayang, yah begitulah kegiatan suaminya
makanan yang ibu siapkan
dia mengambil Alena dari tangan sang suami, memeriksa diapersnya , se
karang," katanya teg
ngin membantah, tapi Tiara langsun