Misteri Bayi di Teras Rumah
genal Alena
sepuluh tahun mereka sudah mengarungi rumah tangga bersama, dengan dua orang anak yang menjadi an
yang tadi sesekali menoleh pada box tempat Alena berada langsung sempurna menghadapnya, m
bertanya se
seharusnya tin
aminya, melihat gelagat suaminya yan
ah suaminya berbaik hati dengan melakukan usaha yang lain? A
memaksakan kehendak, apalagi pada suami yang harusnya dia hormati, tapi rasa sak
telah membuat sebuah lubang yang begitu dalam, ingin rasanya dia menjerit dan menuntut sang suaminya
dak pernah kehilanga
menariknya ke atas saat dia sedang terpelosok ke dalam lubang,
inya be
maksu
dan Araz dulu." Bahkan Tiara tak yakin Farhan pernah memp
g tua anak itu?" tanya Tiara dengan nada lambat seolah
ukankah kamu yang menem
penuh tekad. "Aku memang yang menemukan pertama kali, tapi aku sama sekali
anak perempuan, kamu
nak itu dengan sangat istimewa bahk
tidak mungkin aku menggendongnya seperti bayi, l
padahal kamu sudah makan itu juga c
yang belum makan sejak pagi, atau memang dia tak peduli, Tiara tak tahu. Yang jelas dia sudah mu
an aku juga peduli
galkan suaminya hanya menoleh seb
enapa dia m
*
m. Akan tetapi kali ini dia harus melakukannya sendiri. Farhan bilang memang tidak suka ada orang
k yang sudah berkurang di kala dia bekerja, semakin berkuran
ndi dulu
ang, jika ditanya apa dia sakit hati saat dia berpikir kalau anak ini ad
pengkhianatan suaminya, tapi juga tidak saat dia
han adalah aya
gemuruh dalam hatinya, dia tidak ingin melampia
inya yang ompong. Tira langsung tertegun, seolah anak
nang saat Tiara men
bu
wa Alena yang masih berbal
an sedang berada pada gend
?" tanya Fariz sambil menatap
Riz," jawab Tiara yang sedikit terk
os. "Ini Araz cari
um di bibir anak itu mengantuk, mungkin kar
ik dulu....nitip Araz bentar ya Riz ata
menatapnya dan Alenaa secara berga
iz
ku saja yang tidurkan Araz. Yuk j
cerita y
ita mau baca c
engar lagi begitu mereka menjauh. Tia
dari pada dengan Farhan ayah kandungnya sendiri, membua
.ibu
ng merengut karena Tiara yang dari tadi memakaikan kaus melewati kepa
, Nak, sini
bih dari satu bulan dia tinggal di sini, anak itu sudah memanggilnya deng
dai s
Tiara segera menggendong Alena yang terlihat sangat se
hu mbak Tiara soal i
ngkahnya. "Aku pasti akan meng
a tubuh Alena, untung saja anak i
annya?" suara mendesak F
i aku
ariz yang makin meninggi membuat Alena terkejut dan spontan langsung
perlu ak