Pembalasan sang dewa perang
n nuklir sekarang. Tidak tidak jika aku melakukan itu maka sama saja a
adaan Ana, Li
bisa menyembuhkannya." Aku pada saat ini tidak
dengan sangat keras, Saliy yang duduk tadi berd
an mobil yang sedang menunggu kami segera masuk kedalam mobil itu. Mobil yang aku naiki berjalan kelu
orang yang seprtinya sangat penting. Tentu saja dia sangat p
berwarna silver yang mataku lihat, ada sema
itu untuk masuk kedalaam, kami segera memasuki bangunan itu
semua mengenakan pakain serba putih yang tertutup. Aku tidak menghiraukan mereka, tetapi Saliy se
t orang yang kami tuju. Fon mengetuk ngetuk pintu itu dengan pelan,
n pendek muncul dihadapan kami. Dia juga
wanita itu. Semua orang yang ada disini mengenaka
ada dua kabar pertama kabar buruk dan kedua kabar yang b
r kabar yang buruk
g sekarat, dan kabar baiknya mereka saat ini bersedia untuk membant
maju kedepan, mungkin saja
embantumu untuk menciptakan sen
ah kau berkata serius Fon
emehkan aku tan
ana mungkin Saliy tidak marah setelah mendapat
g besar saja tidak mampu untuk menyerap ilmuku, dan pada akh
tu keluar dari mulut Yon, pipi wanita d
i tawanya itu terlihat sangat palsu sekali. Di
keras Saliy mendapatkan kalimat
an apa apa,
aku harap kau bisa dia
meninggalkan kami. Aku dan Saliy me
iy dan ajak temanmu
ngan yang sepertinya digunakan o
n, ijinkan aku meminjam labmu ada sesuatu
ga aku ingin melihat
in meminta uranium
buat nuklir
hal aku kira mereka manusia yang ada didunia
jika punya bisakah bawakan b
ya itu untuk mengambil uranium yang ada diruangan terisolasi. Mungkin saja benar ru
n dibawakan oleh asistenku, kalia
atu tugas dia mendapatkan tugas baru. Walaupun tugas yang diberikan
*
ada didunia ini sangat berbeda dengan uranium yang ada didunia kami? Soalnya Yang aku tahu ur
mbilkanku bahan untuk mencipt
anium? Inikan yang
m yang aku minta adalah seb
uklir diduniamu itu se
dium akhir, tetapi jika menggunakan nuklir tanpa dosis yang cukup dan tanpa alat yang bagus,
kkan nuklir ketubuh Liana, dia sudah tahu bah
ia saat ini terlihat sangat bingung, "Bisak
ah uranium yang ada di
ta oleh Saliy. Sambil menggambar, aku
ebuah inti atom yang membelah menjadi satuan atom kecil. sehingga menimbulkan energi pa
lain nuilin, bukan benda yang kalian anggap sebagai nuklir itu yang bi
ang ingin membuat apa denga
obat penyembuh segela luka yan
oleh Saliy, aku segera memberikan benda bo
uranium yang ada didu
da itu. Yon berkata, "sepertinya aku pernah mend
mengucapkan kalimat yang sama. Mungkin saja s