icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Yes, it's me (GxG) - omegaverse

Bab 3 3. Bangkok at night

Jumlah Kata:2808    |    Dirilis Pada: 30/09/2023

ela

ika keluar dari kamar dan menatap dari ujung tangga,

malam hari," jawab Paman dengan gaya s

engan bergaya bagai seorang sahabat

gkok? Apakah perlu mengenalkannya pada kehidupan malam di sini

bahkan jika kami sesama alpha?" t

tu menyangkut

ma kami. Bukankah dia memiliki tujuan pada Third?" tanya J

antara mereka!" ucapku lirih dengan merengut ke

apa yang ada di dalam

bahwa meski second gender mereka adalah alpha domi

ub yang akan menjadi t

ki tubuh lebih ramping dariku, wajah lebih cantik dariku–yang aku pun belum tentu dapat membedakan first

miliki toleransi alkohol tinggi, tapi tidak jika itu menyangkut omega, aku tidak yakin. Terutama omega yang tiba-tiba mengalami

g kumaksud dengan segala a

lepas dari rasa suka dan pemujaanku terhadap jiwa alpha-nya, bahkan jika dia berada di

ku seorang s

h ada di kehidupan yang saat

yang masih be

bisa mengikis ikatan alami saat salah

npa sadar kakiku telah sampai dan memijak anak tangga terakhir

bagaimana aku menjadi roda ket

h?" jawabk

k membiarkanmu sendiri di rumah sementara aku

penggila kehidupan malam? Katakan,

wa telah berhasil memprovokasi aku hingga marah. Sedangka

li jawaban dari rasa penasaran yang mengusik pikiranku. Tanpa kata dan suara, hanya hembusan napas ringan den

J.H,' batinku m

olah mendengar apa

rjap, kurasakan wajahku sedikit mema

__

aktu Th

anan kota Bangkok di malam hari ini. Meski terdengar aneh untuk dua orang y

ia menjemputku serta mengantarkanku pulang setelah kelas selesai, belum pernah dia melajukan motornya secepat ini. Meski tanpa dia tahu bahwa aku bukan omega

ang posesif terhadapku. Lihat saja saat ini aku memakai jaket kulit b

eh karena angin malam!" uc

keras dan memilih memakai slip on, sebuah sepatu tanpa tali. Nyaman, a

pemberontakku keluar, kurasa dia a

terperangah ketika melihat Paman membawa keluar motor serupa mili

nya saat bebas?" bisik J.H

miliknya, sementara Paman dengan berat hati berk

ng menata hatin

___

uk menjemput pria omega tersebut. Bukankah terlalu kasihan melihat sang omega yang

ah. Paman bahkan tidak menjatuhkan hatinya pada siapapun. Pemikiran ba

ginan?" teriak J.

a menahannya!" jawabku

an tubuhku dengan melepas sedikit aromanya. Bau mint yang tercium samar olehku membawa rasa hangat, juga sebuah perasaan yang se

kjubkan. Dua puluh menit dari rumahku adalah salah satu pilihan terbaik, yaitu sebuah night club

aca ekstra besar. Ini adalah klub Chic dengan jajaran DJ internasional & restoran Jepang/California, plus pemandangan kota. Des

g yang bagus dan paling menginspirasi, terlebih karena saat

kan?" tanyaku saat

koktail di tempat yang mewah. Pemandangan luar biasa ke l

kan?" sahut Paman Third dengan senyum smirk, "lalu hal-hal yang bermanfaat dan h

h lautan manusia yang mulai menggerakkan t

ana bergemuruh–yang menggiring setiap tubuh di dalamnya untuk bergerak, menari dan berjingkrak, bahkan tak jarang setiap dari

ti dari bergerak, gelak tawa telah mengh

eriak J.H karena suara

pupuku berkunjung!

m alkohol?" ta

in saja, kenapa?" tanyaku sem

r tatapan matanya pada Paman yang hanya duduk di kursi menikmati s

emperhatikan pasangan yang terlihat serasi, tetapi mirip dua roda yang tidak sejalan. Dari yang kutangkap

.H membangunkanku dar

it berjengit untuk tindakannya yang cukup berani malam ini, didukung oleh bergantinya musik menjadi lebih pelan dengan kesan sensual–kembali

tajam dari Paman, sesaat lalu dia hendak berdiri

ut pada Paman,

ang dia?" tanyanya dengan tenang. Tida

bahkan tanpa filter," jawa

berbicara, Kae!" ucapnya dengan me

sebentar!" ucapku lirih semba

k tanganku lalu kami berjalan ke s

tangannya yang masih melingkari pinggangku. Tatapan aneh dari

bisiknya dengan suara rendah. Hanya dengan mendengarnya tubuhku terasa ta

hal-hal kecil yang mungkin tidak dia pikirka

bau fer

ubuhku, sementara aroma mengintimidasi telah dia keluarka

akan ikut masuk ke d

k seduktif yang membuat tengkukku

awabku sembari berjala

berdiam sebentar untuk menatap wajahku sendiri di depan cermin besar. Sebuah benda pipih yang tak pernah bisa berbohong

idak dapat kupungkiri bahwa aku pun berpikiran sama layaknya gadis lain, kadang mer

"bahkan J.H menempel setiap waktu padaku!" lanjutku bermonolog di depan cermin. Tatapan mata

dengan ingatan yang terlempar pada

mbur telingaku. Lalu berpikir bahwa dia dengan bibirnya tetap berada di sana untuk membis

r basahnya sesekali mengecup untuk sebuah hisapan dalam, dengan ujung lidahnya yang menjilat

ndam atas dirinya. Sebuah keinginan akan sentuhannya agar diriku merasa nyam

r, kubawa tubuhku dengan langkah gontai kembali memasu

__

.., Mi

belai pendengaranku, tertangkap olehku dia

u kembali kurasakan lembut sebuah ibu jari yang bergerak untuk mengusap pipiku dari lelehan air mataku. Kupaksa mataku untuk t

bahkan terlontar dari mulut

api tidak dengan hidung dan hatiku karena aku bahkan tak pe

pha!" jawabnya dengan suara rendah yang kembali memanaskan

an panas!" rintihku, tubuhku b

agi kau meminum pil pen

awabku lirih. Detik berikutnya aku kembali menjatuhkan p

akan memba

.. say! Say i

mata mengabur, selanjutnya tubuhku telah menyerah a

k sesapan nikmat. Aku menyerah, membiarkan mulutku melontarkan rintihan-rintihan memohon atas sentuhannya.

anku sebagai suara seduktif. Mataku berusaha untuk menatap apa yang dia lakukan saat i

gh

kukan semuanya ... den

a kebersamaan selama tiga minggu bukan waktu yang cukup untuk saling melengkapkan titik nikmat kami. Tapi sumpah, aku bahkan tak dapat lagi mengendalikan tubuhku. Kurasa kontrol atas otakku telah mengab

i lakukan. Secara lembut tangannya menyingkap kaos kasual yang membungkus tubuhku

g sebentar. Selanjutnya dia telah mengangkat kedua kakiku agar menyampir di sekitar lehernya, bertumpu

seolah itu begitu berharga. Lidahnya mulai mengambil bagian dengan menjilat

sadaranku yang mungkin hanya beberapa persen, kubawa tanganku membekap mulutku

makin menguar bebas mengubur feromonku yang kurasa telah menguar bebas. Otakku menangkap bahwa dia tengah

ah dipenuhi oleh rintihan

sa merespon dengan bersorak bahagia untuk setiap sentuhannya yang menggetarkan sukmaku. Memberi rangsangan di sekitar selangkanganku hingga menjadikan otot-otot yang tersebar di sana semakin menegang. Untu

Lalu, seakan tahu bahwa aku segera sampai, bibirnya mengecup untuk sesapan kuat pada liang p*ssy-ku. Tubuhku bergetar kuat

r pada gelom

__

ini salah? Aku merasa

dang meringkuk di pelukannya. Lalu otakku samar menyadari bahw

perasaan lebih baik!" bisiknya di depan wajahku. Setetes bulir

isak lirihku. Ingatanku telah begitu jelas. Seti

at bibir J.H melumat lembut bibirku dengan melepaskan sedikit feromonnya–yang mem

alphak

memberi apa yang kau butuhkan. Mulai sekarang tidak

kalimat penenang sebelum aku benar

b

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka