Pemalas Penantang Dewi
ster yang bisa dia hadapi dengan kekuatannya saat itu, dia hanya percaya pada insting yang memberinya sebuah sinyal peringatan bahaya. Saat tahu K
dua point secara menyeluruh, apa lagi pengurangan statsnya kali ini 2 kali lipat dari yang Ken alami saat pertama kali kutukan itu aktif. Hanya stats keberuntungannya y
tapi monster itu masih bisa mengimbangi kecepatannya. Beberapa kali monster mencoba untuk menyerang Ken saat dia berhasil mendekati Ken, b
erasa itu cukup untuk menghindari serangan dari monster beruang besar itu. Semua keadaan memamg tampak terken
a yang terpikirkan oleh Ken saat itu adalah beradu ketahanan, hanya itu yang terpikirkan oleh Ken. Karena stats miliknya yang akan terus ber
, selain itu Ken juga selalu waspada agar tidak bertemu dengan monster lainnya. Meski dia tidak bisa merasakan monster yang jauh, tetapi Ken bisa mengandalkan instingnya
an. Monster itu tetap mengejar dan menyerang Ken, dalam keadaan itu akhirnya Ken berpikir untuk melawan monster itu
. Hal itu dia lakukan untuk berjaga-jaga agar bisa menghindari kemungkinan terburuk yang terjadi. Disaat Ken sudah di dekat danau, dia l
kepala monster untuk memberikan serangan telak, tetapi apa yang terjadi tidak sesuai yang Ken rencanakan. Bukan hanya serangannya gagal, tanga
Braaggkkk
perhitungan dan rasa percaya diri yang berlebih saat statsnya naik melebihi angka seratus membuat Ken hampir mati. Semua tulangnya serasa remuk h
ka, membuat Ken harus cepat menuju ke danau untuk memulihkan tubuhnya. Saat Ken mencoba untuk merangkak membuat Ken merasakan sakit seperti tubuhnya akan hancur, t
rrrggg
ya itu yang Ken bisa lakukan untuk meluapkan perasaannya, kemudian Ken tetap beru
mainan untuknya. Meski begitu Ken tetap berusaha bergerak menuju danau menggunak
ukannya aktif maka bisa dipastikan Ken akan mati. Karena itu Ken terus bergerak meski sakit yang dia rasakan saat melewat
monster itu juga terlihat puas saat tahu Ken yang putus asa. Ken yang sudah frustasi tidak lagi mau bergerak, dia tidak peduli lagi dengan apa yang akan terjadi nanti. Dalam hatinya Ken ter
poi. Muncul rasa kesal pada diri monster yang melihat mainannya sudah tidak asik lagi, monster itu kemudian menyentil tubuh Ken dengan cakar
wwwll
at berguling-guling. Hal itu membuat kondisi tubuhnya semakin parah dan gendang terlinganya juga pecah.
at santai dan acuh dengan kondisinya membuat simonster tidak memiliki minat lagi berma
jah Ken, dia melihat Ken tetap santai dan tidak memperlihatkan ekspresi takut meski pada saat itu Ken sedang
wwwll
buskan nafas kecil dan malah tersenyum konyol melihat wajah monster yang bingung. Melihat ekpresi wajah Ken membuat monster itu jadi kehilangan selera makann
menuju ke danau, karena dia merasa monster itu mungkin saja akan kembali bila Ken bergerak pada saat itu. Ken ingin memastikan keselamatannya d
g akan diambil oleh
u dibab se