CINTA SEJATI SANG PESULAP
terlihat bergerak dari jalan raya me
eorang dari atas mobil itu dan beberapa ora
ang dariku," kata Jaime sa
membentak kedua orang itu, "Apa yang kalian tunggu? Mulailah b
pat terlihat darah merah sudah membasahi tangan mereka yang mencoba
lihat beberapa orang di atas mobil Gio mulai bertaruh apakah kedua pria itu dapat sampai pada rumah sakit
sesuatu untuk ditunjukkan. Semua orang yang tinggal di tempat ini sudah terlahir dengan sebuah taring. Mereka sudah tahu bagaimana harus menghadapi para buronan da
kan untuk mencoba membuka pabrik tekstil sendiri. Ayahnya adalah seorang general manajer sebua
ik di Vista. Mereka sekeluarga tinggal di lantai dua pabrik tersebut. Pada awalnya, keluarga dari ayah dan ibunya memberikan pinjaman pada
erapa perusahaan terpaksa tutup tanpa membayar hutang-hutang mereka pada ayahnya yang segera membuat pabrik ayahnya menjadi kekurangan modal. Pada saat itu beberapa buruh mulai melakukan pem
iriman yang semakin besar berhubungan dengan pabrik rekanan yang sudah pindah keluar negeri, hasil produksinya juga meng
investasi mereka yang membuat ayahnya terpaksa meminjam uang pada perbankan. Terjadinya krisis moneter dan
ulai berjatuhan. Sebagian dari mereka masih memiliki utang pada ayahnya
pi ayahnya segera mengusirnya dan marah-marah meminta agar tidak diganggu. Ayahnya juga menjadi pemarah dan hampir setiap hari bertengkar dengan ibunya. Perlahan namun
nikah kembali dengan seorang rekanan perusahaan ayahnya dan pindah keluar negeri. Ib
lepon setelah mendapati beberapa perusahaan berhenti bekerja sama dengannya dan para penagih hutang terus mengejarnya. Penyakit jantung ayahnya
terjatuh di dalam kantornya
. "Ayahmu adalah seorang pekerja keras, tidak ada yang meragukannya. Cita-citanya adalah mengumpulkan uang hingga ia dapat hidup tenang han
hany
harta terak
karena tahu ayahnya tidak mungkin me
erkerja keras untuk membayar semua utang-utangnya dan yang tersisa
nya karena pria tua itu selalu berada di kantornya. Ibunya juga sudah lama pergi. Akhir-akhir ini juga d
pat bagi anaknya untuk pulang dalam keadaan apa pun juga.' Sampai matin
ndiri dan menolak untuk t