icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Orang Ketiga (Tidak ada kita, di antara kita)

Bab 4 Terbuat dari apa hatimu itu, Mas

Jumlah Kata:1127    |    Dirilis Pada: 23/09/2023

n meminta cerai dari Mas Alva. Bayangan semu itu benar-benar menak

sedang memperhatikanku. "Kamu kenapa baru pula

ali enggak peduli denganku. Dia malah sib

memilih mengabaikan S

i pundak kutaruh di tempatnya. Tanpa membe

an Mama. Astaghfirullah, bisa-bisanya aku membayangka

saat itu pula pin

rgi ke kamar mandi setelah mengunci pintu. Dia masih s

n kalau itu pasti Suni. Denga

ru saja dia hangatkan dan dia serahkan kepadaku. "Aku enggak tahu kamu

" Tanpa merasa bersalah Suni mengangguk dan te

menggeleng dan

mencari keberadaan Mas Alva. Beruntung saja

va suda

Alva keluar dari kamar mandi. Di ambang p

antara kami, aku memilih mena

ng di ranjang tanpa meng

get punya suami

ru

dan membalas panggilan Mas Alva. "Mulai besok biar Suni s

paku, mulutku terbuka dan ham

enggak sal

milih tidur, menutupi seluruh tubuhnya dengan s

bulir-bulir air mata yang sudah b

un kamu ke aku, enggak seharusnya kamu sampai meno

r berhasil menggodaku untuk dinikm

ku. Jangan sampai dia melihat aku m

pat pintu kuketuk, Suni sud

Mas Alva sampai dia minta ak

ngan pertanyaanku membuatku berdecih sinis. Dia terlihat seperti

i tinggal di rumah kami ber

ggak paham, Rum!" Aku segera menyingki

a tadi membuatku enggak sudi kalau haru

ru

at Mas Alva memanggilku. Pria itu meng

nyakitkan. "Mas, sakit!" Aku meringis dan memi

yang kam

Sun." Kutatap dengan tatapan ke

tega menyakitiku demi perempuan yang

berbuat kasar sama Arumi atau aku dan Ello akan pergi lagi d

Di depan mata, aku melihat Mas Alva yang seolah

yang kalian semb

dari Suni. Kulihat wajah mereka kaget dan Suni l

an? Dia bukan sepu

dan meninju tembok sampai membuatku

as

a memegang pundakku. Dia mencengkeram dengan erat pundakku,

as memelukku erat. "Maaf, aku sudah buat

maksu

pernah menceraikannya!" Mas Alva melepaskan peluka

tapi aku enggak bisa lagi menahannya. Aku

at ini. Pernyataan Mas Alva tentang hubungan mereka dan ung

li enggak mau keluar dan sekarang ini aku malah

sudah membuat anakku tiada, aku marah sama kamu kare

menangis kali ini. Tangisan p

luan, membuatnya kehil

ar pantas diperla

sap kasar wajahnya dan menjambak rambutnya. Saat

enggak be

. Seumur hidupku, belum pernah sekali pun ada yang berteriak k

*

dan anak laki-laki itu sedang sarapan b

i saat menyadari betapa kacaunya keadaan kamar dan diriku se

u terluka. Mereka sama sekali enggak peduli dengan

yang menghampiri mereka, berbeda dengan

i apa hatim

asi goreng,

u dengan nasi goreng buatannya. Tatapanku ter

kalian!" Tatapan kami bersirobok. Mas Alva men

pan kalia

ru

menjauhkan tangannya yang hendak

ngar jawaban dari Mas Al

elempar piring ke tembok dan membua

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka