icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Niat Menyamar Malah Dilamar

Bab 6 Merasa Disayangi

Jumlah Kata:1031    |    Dirilis Pada: 15/09/2023

menjalar ke pita suara, dan suaraku

gganan untukku, biasanya kalau terlalu banyak minum air dingin atau terlalu lelah. Segera aku kirim pesan

kalau dibiarkan bisa parah. Mau, ya?" bujuk

"Saya sudah pesan obat. Sebentar lagi dikirim," uc

nti tak belikan bubur saja. O ya, Den Langit juga suda

keadaanku membaik. Sakit di tenggorokan berkurang, walaupun

etak di belakang untuk membersihkan b

h bai

yang masih mengepulkan uap panas. Dia masih menggunakan kemeja rapi dan bersepatu, kelihatan ka

en," ucap

di rumah? Bukankah bi

Den. Say

lu!" perintahnya seraya me

un keberatan aku mengangguk dan menuruti kemauannya. Pe

ih. Sambil memegang handuk lembab,

r berwarna dominan merah. "Maksudmu

ku setelah melihat brosur bertu

sana. Terima kasih, ya. Saran kamu membantu. Tadi ibu

jeng p

Ibu ke

kami terdiam. Dia menatapku sambil tersenyum. Seketika, wajah di de

sakit, tuh suaranya masih serak." Dia berdiri da

Kenapa kamu tidak ngomong kalau tidak mau menganta

ak, memahami apa yan

ri kulkas. Kamu sengaja sakit, kan?" ucapnya sambil meraih tas d

i,

kemarin, masih lekat di ingatan. Sengaja aku membersihkan

mu ini masih belum sembuh kok sudah kerja. Tak cari kemana-ma

lum ber

dah

ok mbok bersihkan lagi. Kamu nyari kerjaan, ya. Sampai cabut rumput segala. Ayo, sarapan! Nan

n saja untuk menghindarinya. Aku melihat kuku tanganku yang sudah tak

kan bubur ayam. Ini spesial, lo,"

Suwiran ayam dengan kuah kuning yang menggenang, ditambah sate telor puyuh. Aku langsung melahapn

i kacang goreng dan kerupuk. Tahu kalau tenggor

. Di tempat ini, ternyata aku mendapatkan perhatian lebih di saat

toko kain. Merekalah yang melanjutkan kesetiaan untuk bersamaku. Ada Mbak Rahmi yang dahulu kasir di toko, aku j

ia sudah seperti kakakku sendiri. Saat aku sakit, dia yang paling sibuk men

Ningsih

aru setelan dia men

kita jadi saudara." Dia duduk di s

Dibelikan bubur, dibuatkan

nya mengingatkan aku kepada almarhum ibu. Perawakannya t

a kasih ke Bulek. Memang yang belikan bubur

aku dan menghadapnya. "Mem

r pisang hijau di depanku. Ini, aku anggap j

kan ini juga supa

, ya, pisang ini. Selain untuk menambah stamina tubuh, makannya t

persahabatan antar pembantu yang saling membantu dan saling perhatian di pera

aya ini dan itu. Nanti saya akan ganti," uc

Ningsih bergantian denga

yang belikan Den Langit, termasuk yang kau

h

pisang, kaget s

i pisan

**

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka