Wanita Penghibur Dan CEO Duda
nyaku kepada seorang wanita yang sedang
libur sehari?" tanyaku l
yguard Mami akan mengawasi kamu?" wanita itu bertanya
ku libur nanti malam juga," aku berusaha
banyak menolak tawaran, kamu tahu?" Mami menjawabnya denga
l memeluknya yang berusaha bersikap ma
aku memanggilnya Mami. Walaupun, ibu kandu
l dan bisa menjalani hidupku disini. Mesk
seorang wanita penghibur. Dan wanita yang aku panggil Mam
Namun, itu hanya pengalihan agar dia percaya padaku.
orang yang telah membuangku,
s hari ini!" teriakku kegirangan
hari libur. Mami akan terus memaksaku melayani pelanggannya,
at lama sejak aku bisa memanjakan diri," ucapku pada diri
tuk bersenang-senang. Walaupun, aku akan t
pernah mencoba untuk kabur. Usahaku dulu hampir berhasil sebelum seseorang men
k untuk hari ini," ucapku ketika
na peach. Kemudian aku menambahkan riasan tipis di wajahku. Setelah mera
yang sudah sangat penat. Sahabatku Lina yang merekomendasikan tempat itu untukku. Karena
akan memantauku untuk hari ini. Sesampainya di Mall, aku segera mencari
. Kapan lagi aku bisa menikmati hid
akan lebih berusaha untuk menghancurkan rumah b
ment. Tiba-tiba, perutku yang kosong terus berdemo meminta makan. Aku pu
i-laki yang menangis kebingungan mencari papanya. Namun dia te
mpan di dalam tas. Anak itu sedikit takut ketika aku dekati. Namun,
apa menangis?"
-h-hilang t-tante," jawab
aki tidak boleh men
en," tawarku sambil m
rima se-suatu dari o-orang yang be-lum di-kena
kamu siapa?" tanyaku sam
awabnya sudah mul
ermen ini. Tenang ini permen aman, Tante gak akan nyakitin kamu. Kalau kamu
aku makan. Sungguh anak ini sangat menggemaskan. Sela
t sangat jujur dan polos. Setelah itu, aku membantunya berkelili
ali berdemo. Kulihat Jesen juga sudah kelelaha
an anak hilang. Dan mengatakan kalau kami akan menunggu
san apa saja, Tante
nte juga ingin makan banyak karena sudah sangat lapar,
banyak karena rasa lapar dan lelah. Kita makan dan mengobrol dengan
eritakan tentang mamanya sekalipun. Aku sedikit penasaran dan menanyakan
ntang papa, bagaimana dengan ma
awab. "Jesen tidak punya Mama Tante," ja
embuat Jesen sedih," jawabku sedikit ti
ecil. Tandanya mama tidak sayang Jesen, jadi Jesen tidak boleh sedih ka
arena sudah menanyakannya. Dia bahkan terlihat leb
Jesen harus jadi anak yang kuat dan bahagia. Mamanya Jesen pasti nyese
diriku. Aku pun mencari topik lain agar Jesen lupa dengan Mamanya, da
g lucu dan menggemaskan seperti Jesen. Aku jadi
di Jesen jarang berbicara berdua dengan Papanya. Selama ini dia juga tidak
Tante sambil marah-marah," kata Jesen polos sambil memperagakan matanya yang melot
merasa bebas walaupun dua bodyg
ku menghabiskan waktu dengan mendengarkan celotehan polos anak keci
bersisa. kami terlalu banyak bercerita hingga tidak sadar makana
merkan perut kami yang me
i dalam perut kami membuat
n, membuatku malu dengan diriku sendiri dalam menyikapi segala hal. Jesen mengelus tanganku seperti mengerti
get ketika melihat ke arah belakang dari arah tempatku duduk.
k Jesen sambil berla
ambu