When the Night Comes
kesepi
rian dit
sunyi
yum indahmu
ahun tela
i telah
ala kenanga
erpatr
jiwa ter
sedang duduk menghadap setumpu
nnya. Kalau sudah melakukan ini sejak lama, bosan rasanya. Pandanganku beralih ke benda disampingnya. Kupandangi gela
enak sudah menghilang berabad lalu." Batinku
ang lelaki yang sedari tadi duduk di sofa sam
ar. Jangan main game mulu kerjaanmu." Dia ha
ang aja." Jawabny
erpaku pada satu laporan. Yang mana mengingatkanku pada su
ambil membalik tiap halaman d
tadi mendongak dan
nmu, Vartan." Balasku seraya
dia kembali fokus ke layar laptopnya, jari jemarinya m
kembali membac
ana? Sepertinya harus dicek. Bener n
Vartan yang harus menyelesaikan pekerjaannya." Aku pun
ana, bro?" T
unjungi tempat ke
ut bro."
berikan dia seny
au menyelesaikan kerjaan
ah sampai tempat parkir, se
kenangan, jika menyingkirkan kenangan buruk. Pukul 3.15 sore, aku sudah sampai di Istana Aelius. Istana megah nan mewah
tepat di samping Istana. Aku langsung masuk dan menemui kep
at datang." Pen
osan. Aku langsung menu
a datang kesini. Silakan duduk Pak."
n ini benar?" Tanyaku langsung tan
stana ini harus dirawat karena mu
u mulai mendengarkan penjelasannya. Yaa. Sebe
n itu." Ucapku yang sudah b
s pada pukul 5 sore. Istana megah yang dihiasi dengan lampu-lampu indah. Ya ... Dulu kupikir Ist
p seorang pegawai wanita ke salah sat
ap dan gagah. Di usianya yang 23 tahun ini dia sudah menjadi seorang CEO. Namun kudengar sifatnya dingin.
uasana yang membuat nostalgia. Kami pun memasuki Aula, tempat digelarnya pesta dansa pada zaman dahulu. Dekorasi yang ada disini sedikit berubah. Ya ... Dulu Istana ini sempat hampir hancur. Karena usang dan dimakan usia. Tapi karena aku menyukai Istana ini, jadi kuselamatkan saja. Karena aku tak mau, kenangan-kenangan itu lenyap. Satu persatu bagian Istana yang harus di
n menunjukkan sebuah ruangan yang
Terima kasih sudah menunju
a kembali ke ruang
, pukul 7.30 malam. Hm ... Tak terasa malam telah datang. Aku beranjak dari ruangan ini
ap sudut kenangan yang ada di Istana ini. Hingga aku sampa
rsebut, hingga ke jendela yan
ahmu yang indah, berbinar layaknya langit malam yang dihiasi bintang. Suaramu yang lembut, membuatku terpanah saat kau berbicara. Tak kusangka, hatiku telah dicuri saat p
embut mengagetkanku. Suara yan
egur perempuan itu. Seketika itu juga aku menghilang, keluar da
. Aku berhenti agak jauh dari tempatnya berada. Aku lihat keadaannya. Dia sedang dipaksa oleh seorang laki-laki. Lelaki itu dengan kasar menarik dan mencengkeram erat pergelangan ta
. Senyumnya yang menawan, membuatku terbelalak, tak percaya dengan apa yang kulihat ini. Tiba-ti
rima kasih tela
suara lembut. Aku melepaska
yang bisa melanggar hukum, karena telah memeluk seorang gadis. Kulihat dia yang sudah naik ke dalam mobilnya d
membawa kartu tadi. Aku langsung menuju mobilku
main game di laptopnya. Akupun hanya melewatinya dan segera duduk d
nweits ..
Bang?" Sah
Tan." Jawabku yang kemudian m
." Vartan menjawa
erjaannya?" Imbuhku
gal dikit kok Bang.
Balasku yang kembali
yang kemudian serius m
nan lembut. Suaranya yang merdu. Saat itu aku begitu canggung. Andai saat itu aku tak seperti keledai. Pasti aku bisa mengenalmu lebih awal. Sayang, waktu tak bisa diputar kembali. Namun, aku tak akan membiarkan waktu itu terulang kembali. Selamanya Hanya di
♪
mbung