Dunia Jingga
menjadi sangat terang s
kedalam cahaya yang muncul dari baskom terse
a. kakinya sudah terhisap kedalam cahaya yang menyilaukan itu, kedua tanga
.!" Anggi berteriak pada Flora, dengan kedua m
angkat dan membuang bask
aga membuang baskom beserta air kembang tujuh rupa itu, tan
ur
dibuang juga oleh Flora, tapi F
atuk-batuk dan mengeluarkan darah segar. Ia memega
a melihat Flora kesakitan. Ditambah l
lora dalam keadaan terluka tapi masih sa
kembali retinanya. Selang beberapa menit Jihan tak sadarkan diri,
ngkit mengangkat Jihan agak jauh dari tempat ritual.
k sadarkan diri, setelah sa
ng memeluk kedua sahabatnya. Disudut korneanya mulai
i Abi dan Ummiku, aku cuma anak adopsi..!" Jihan menangis te
nggi terus
n dulu di
saja ce
tadi," perintah Anggi, menu
ir minum yang diambilkan Flora, Jiha
kan," Flora berbicara sambil sibuk membereskan bekas-bekas ritual mer
ha senormal mungkin agar tidak menimbulka
i dilan
mencibir sinis dan menatap Jihan, matan
a dan Anggi tanpa memperdulikan ejekan
rus saja mengejek Jihan dan dua temannya. Bahkan sambil tertawa Fiola melemparkan
ihan, sedikit sakit k
uu
Fiola, Fiola sampai mundur beberapa meter dan memegangi dad
hendak menyerang, Flora tidak takut menghadapi dua
kuburan?" tanya Flora, Jihan dan Angg
h Jihan. Mereka kembali menghampiri Fiola dan menari
emegangi dadanya yang sakit akibat tinjuan maut Flora.
jenak mereka lupa akan keadaan fisik merek
, sesampai diparkiran Jihan memberikan kunci mobilnya
nggalkan kampus, menuju cafe
*