ORINAKA (The Perfect Bodyguard)
ab bukan malah h
a takut Nona tidak mau sama saya, tapi saya juga bing
engan membawakan dua piring
an dini
sih, Pak,"
p nasi gorengnya tanpa ditiup, akhirnya orin ja
non. Ditiup du
n sambil berusaha mengunyah nasi goren
ak diatas meja. Orin diam-diam memperhatikan Naka yang begitu perhatian pada Orin. Selama ini memang Naka nyaris selalu meladeni kemauan
tmu bagaimana
nya, Nona?" ta
kahan kita,
dijawab sekaran
sampai besok pagi untuk me
"Saya tidak akan bertanya apapun pada anda, mengenai setelah menikah anda tetap akan me
i istri, mana mungkin aku menganggapmu sebagai bawahanku," jawab Orin, "Hanya saja, ka
kurang apa lagi?" tanya Naka, "Justru saya takut jika saya menjadi suami anda, akan banyak orang mencibir pada anda nantin
aja belum selesai, pemikirannya sudah sampai sejauh itu. Bukan memikirkan tentang bagaimana dirinya nanti j
pulang, sehingga Naka mengajak Orin duduk santai disebuah taman k
s tanya, kamu mau nggak j
keberatan, saya be
, sabar ngadepin aku yang seperti
jika setelah kita menjalaninya Nona tidak bisa melanjutkan pern
s cerai, mau apapun yang terjadi, rumah tangga hanya dilakukan sekali seumur hi
aya masih takut, non. Saya takut tidak bisa membahagiakan anda. Kalau memenuhi secara f
di sok merendah terus!?
harus bagaima
diperusahaan, perusahaan papi saja ada lima, dua perusahaan sudah dipegang Kak Daniel dan Kak Samuel, aku pegang sa
galaman kerja kantoran, apalagi mengurus perusahaan,
hong sama ak
maksu
nyelesaikan laporanku selama in
diam-diam menyelesaikan beberapa pekerjaan Orin ketika O
saya lancan
mana mengurus perusahaan," balas Orin, "Jadi besok-besok jangan lagi-lagi merasa rendah diri atau
apak, saya nggak enak sama bapak, nanti di
ya, tapi aku masih in
dur kedinginan. Naka segera melepas jaketnya se
kata Naka sambil menangku
kedinginan
pakai kaos lengan
rgamot menyeruak dari jaket Naka, membuat Orin tampak
pulang, besok Nona ada jadw
diam saja sambil memandangi punggung pria yang tinggi tegap sekaligus tampan itu, jaran
sadar, Orin justru melingkarkan tangannya di perut Naka, sehingga tubuh Orin menempel pada
at sepi, karena para maid tentu sudah beristirahat. Orin segera masuk kekamarnya tanpa melepas jaket Naka, begitu juga
aja di kutub utara. Mimpi apa sampai-sampai dia dipeluk wanita secantik Orin. Orin hampir tidak ada cacat cela sama sekali, wajahnya putih dan halus bak porselen, kulit tubuhnya juga putih dan halus, sudah jelas
aket itu memberi magnet tersendiri untuk Orin malam itu, aroma parfum d
elum masing-masing beraktivitas diperusahaan masing-masing. Sonia sen
ada jawaban belu
pa?" tanya
jawab Anindit
k percaya, hari masih pagi tapi Anindito sudah m
ktu buat memberikan pesangon untuk Naka kalau k
Pi!" te
nya Sonia sam
" jawab Orin s
nemu dikamar Nona!?" tanya Bibi Tini sambil membawa sebua
g makan tampak terkejut, dia lupa
u..
jaketnya Nak
g berpandangan bing
ikahan kalian harus dip
...," Naka b
lam baru jaket, besok-besok bisa celan
alam saya nganter Nona cari makan karena lapar, dan Nona k
atmu," kata Anindito dengan tatapan mengi
nggu!