Merebut Cinta Suamiku
menahan tangis, dia sedang memegangi kedua pergelangan tangan Mas Alva.
h!" Mas Alva melepaskan tangannya dari wanita yang tidak kuketahui namanya siapa, aku baru melihat
edari tadi mengintip dan mendengarkan percakapan mereka lekas pergi sebelum ketahuan. Namu
perasaan ragu aku berbalik untuk menatap dirinya. "Kamu menguping pembicaraan kami?" tanya Ma
unduk, rasanya bertatapan dengan mat
tarnya bingung. Aku sudah mengira kalau dia akan mengatakan membatalkan pernikahan kita yang kurang dari satu
an. Mumpung belum dimulai!" Aku meneguhkan di
nghampiriku. Dia meraih tan
ihat wanita tadi memperhatikan kami dari lantai atas denga
but Nenek yang terlihat tampak cemas. Benar saja, Nenek langsung mengo
dan berhadapan dengan Bapak, juga penghulu. Kulihat wajah
ak terlalu berat untuk memberi restu. Bagaimanapun Bapak tahu kalau pernikahanku bu
nku benar-benar bercabang dan membuat sakit. Banyak hal yang kupikirkan tentang semua
ekali tidak menatapku, dia tidak
ngan ragu aku mengambil tangan Mas Alva, sebelum aku mencium punggung tangan suamiku itu, a