JODOHKU DOSEN PEMBIMBINGKU!
ah hal yang mudah untu
ahra Musti
an dapat ipk tertinggi gua mau lu nurut
itu dengan senang hati. Jadi katakan padak
i imamku.'' tuturku denalam. Tangannya berada di bawah daguku sedangkan tangannya yang satu lagi melingkar di pinggangku. Kami saling
ng. Lalu ia mendekatkan wajahnya di depan telingaku. Lalu ia berb
dich calon
u
an bibirnya di pipiku. Kemudian aku buru-buru mendorong tubuhnya. Wajahk
ra terang-terangan tanpa merasa bersalah sama sekali
saja dospemku! akan ku buat ka
dapatkan tapi luka kah yang
hnya. Perjanjian yang membuatku kecewa telah membuatnya. sebuah perjanjian yang memberi sebuah filosofi cinta yang berbeda. Filosofi cinta yang d
dosen nyari lu bego!" omel seorang cewek mungil be
a terus bego!" timpal seorang cewek berambut keriting panjang dengan tinggi
di depannya. Mereka berdua mencoba menyamakan langkah kaki sahabatnya yang cepat namun sahabatnya semakin mempercepat langkah kakinya. Ya, seseorang yang sedang mereka ikuti ad
kan kedua sahabatnya yang terus mengomelinya. Semakin cuek sikap Adisty Zahra pada kedua sahabatnya membuat salah satu
ngan kesabarannya. Suara bentakan Hilda terdengar sangat kencang namun lagi
isrina menahan dirinya. Memegang lengan tangan Hilda yang hendak maju ke depan. Hilda menoleh kepada N
menahan amarahnya. Hilda adalah hilda yang tak bisa tahan jika dicueki. Dan ia adalah hil
ngan Nisrina yang sedang memegang tangannya dengan kuat. Bukannya bisa melepaskan tangannya Nisrina semakin memperkuat pegan
amu gak inget hil? Ayo kita ke kelas aja sekarang yuk?" ujar Nisrina yang berusaha
ng memegang tangannya. Hilda menghempaskan tangan Nisrina dengan sekali gerakan. Setelah itu
Hilda semakin kencang. Tanpa memedulikan orang-orang di sekitarnya. Hilda te
n wajahnya sedikit ke belakang. Menatap kedua sahaba
pergilah kalian dan jangan urusi gua lagi!" ucap Adisty Zahra dengan
aimana bisa lu ngomong gitu bego!" ma
ada hak buat ngatur gua! jadi jangan pernah ikut campur lagi!" Ba
a satupun yang bersuara lagi. Di satu sisi, melihat reaksi diam kedua sahaba
erdua aja! Bodo amat sama mereka
ada suara teriakan yang memanggil dirinya. Ya, siapa lagi kalo buk
aaaaaa!!" teriak Dona dengan
kakinya. Ia terdiam sejenak dan mencoba melihat sosok yang memanggilnya dari kejauahan. Adisty Zahra tak dap
Dona sekali lagi dengan sua
encoba mengenali suara
ra
ra
wa
i sebelum Dona mengintogerasiku
menghindar dari Dona, Don
disty Zahra!? Mau kabur
inya sibuk. Aku harus segera pergi karena ada tem
ertipu oleh ucapan Adisty Zahra. Ia tak akan mudah untuk dibodohi oleh Adisty Zahra. Ia sudah hafal betul dengan
ang menunggumu di gerbang belakang kampus?" cecar Dona
teman lain hehe." ucap boh
seperti yang lu pake. Jadi apa lu masih mau berkelit lagi Adisty Zahra?" Balas Dona memb
n Dona lagi. Ia telah kalah telak at
ng ku lakukan saat ini bukan urusanmu jadi lepa
disty Zahra! Udah cukup lu ilang-ilangan!
gua akan pake cara gua sendiri!" teg
sebanding dengan tenagaku!" Ucap Dona menyo
na dengan keras. Lalu menghempaskan tangan Dona. Kemudian Mend
pa yang kau laku
teriak Adisty Zahra dengan gaya penuh kemenan
na, Adisty Zahra pun me
a! Gua udah puas jug
dengan ayang Deonku muw
tuskan untuk melangkahkan kakinya. Namun saat ia baru berjalan tiga lan
!" dengus Adisty Za
e atas. Melihat sosok di depannya ya
teladanku Adisty Zahra Mustika Alina?"
nya. Karena pantulan cahaya matahari yang menyilaukan matanya yang b
mu menghalangiku hah!"
n ku buka kacamataku agar kau dapat
elan. Beberapa detik kemudian wajah seseorang yang me
a, Dosen pembimbing skripsi kamu yang baru." ucap s
isa mengingatku Adisty
p
dospem ba
an Adisty Zahra berika
Zahra kabur dari
chapter be