Gairah Sang Pelakor
ah
mengulurkan tangan dengan wajah masam. Tidak
anya mengangguk, anggukan kecil, lalu seg
t tua, terbuat dari kulit asli, cukup mewah. Dia terl
aupun ingat, bahwa ada seonggok daging hidup yang ingin juga mendapat sapaan yang sam
ku pulang malam," ucapnya. Mas Hanung bersiap keluar, ak
bisa sendiri," ucap mas
aikum," sal
dak mau aku harus menjawab, tidak lagi b
bil, tanpa melihat ke belakang. Bergegas pergi, meninggalkan ru
il jemputan Adam. Aku segera memberesk
s ya, anak bunda," ucapku seraya
kolah. Aku menghela nafas lega, putra pertamaku sudah menuju ke sekolah, lalu ak
da, sambil sibuk mengunyah finger foodnya berupa wortel rebus. Dia
yang tidak mungkin hal itu terjadi, apalagi aku m
annya. Aku menuju ke arah kaca besar yang ada di ruang ten
batik berwarna biru. Rambutnya hanya diikat seadanya, dan
tapi kusam tidak terawat. Beberapa bekas jerawat di
h di sana, mana sempat mengecat rambut, aku lebih memilih untuk membiarka
enarkah?" ucap
ace mask, make up, terus manicure, padicure, wah," gumamku seraya membayangkan betapa n
nku dibuyarkan oleh
gup. Aku segera mend
Rupanya dia menangis karna
baru," ucapku seraya mengambil
h si buruk rupa? seingatku, dulu suamiku menamaiku istriku di ponselnya. Apa semuanya sudah berubah? aku tidak ingin memikirk
ma yang diikuti nama anaknya, atau yang lainnya. Atau mungkin nama yang lebih romantis, seperti belah
an ini di dalam hati, dia laki laki yang bertanggung jawab, mau menafkahi keluarga juga setia, lalu untuk a
*
ekerja di bagian keuangan. Janda tanpa anak, ceritanya dia harus bercerai karna suaminya lebih memilih beker
sianya sekitar dua puluh tuju tahun. Postur tubuh tinggi semampai,
ar biasa, menjadi icon dari perusahaan kosmetik tempat mereka beke
gi Hanung,"
elamat pagi,"
sarapan?" t
ngajakku sarapan?" tanya Hanun
n, istrimu ibu rumah tangga, pasti akan selalu
anaknya, dia mungkin sudah melupakan
ucap Tania yang juga
kerja mereka. Sesekali mereka terlihat tertawa kecil, mu
ga tiga perempat bagian sandwich isi buatan istrinya, juga segelas susu hangat. Itu sarapan yang sebenarnya sudah cukup istimewa, k
rumah, berbanding terbalik ketika dia ada di kantor? wah, itu sungguh sang
*
rum
Aku menyambar seperempat sandwich isi sisa sarapan suamiku. Sayang jika dibuang, it
eduli lagi dengan berat badan, namun biasanya aku tidak lagi sarapn di piring utuh ketika merasa perutku sudah penuh. Yang