ABOUT ALANA
erjalan menuju parkiran. Ia terlihat berlari kecil kala melihat A
lana ketika sampa
Alana sebuah helm yang sudah di siapk
ik ke motor Alfiyan. Mereka menuju laut tempat biasanya di kunjunginya. Jalanan
o mau makan dulu en
jawab Alana sembari tu
alanya, lalu menggandeng tangan Alana. Keduanya berjalan ke arah pinggir laut, duduk di pasir menikmati desiran suara ombak dan angin yang seseka
meski beberapa kali telah roboh sebab terkena terjangan ombak yang sesekali mengenainya. Alfiyan y
urna," ucapnya dalam hati, Alfiyan lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah kotak hitam terlihat di gen
N
a mendengar suara A
Al, k
Alfian lalu menyodo
pasalnya ia sedang tida
lagi ulang
i buat lo, Na
itam itu dari tangan Alfiyan, "Umm,
juga mau ngucapin
ngasih lo apa apa, Al," ucap A
gue banya
sudn
erakhir ini, lo selalu ada buat gue. Gue tau kita c
jadi pacar gue. Gue suka lo. Gue nggak tahu kapan perasaan ini muncul, tapi ya
e nggak mau punya p
kapan lo mau sembuh dari trauma lo? Pelan pelan Na, gue bantu lepas dari masala
tak
erat, "Nggak ada yang perlu lo takutin, Na. Selagi
. Alana masih berada dalam pelukan Alfiyan merasakan tenang dalam dekapan laki laki itu, tapi di
uruk sebenarnya, namun Alana masih takut untuk kembali menjalin hubungan dengan seseorang , sebab
a Alfiyan. Mata itu membuatnya merasa teduh. Alfiyan tersenyum kepada Alana yang sedang menatapnya, lalu ia kembali mengambil sesuatu
ut ini, kalau lo mau jadi pa
atu aja penjepit rambutnya," ujar Alfiyan, lal
an. Alana memasukan penjepit rambut dan kotak hitam itu ke dalam tas miliknya. B