icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pembalasan Arwah Seorang Istri

Bab 3 Mendadak Menjadi Pemberani

Jumlah Kata:1006    |    Dirilis Pada: 29/07/2023

. Nihil, ia tidak melihat siapapun. Matanya m

erempuan. Tapi kenapa gak ada orang

ri

memberanikan diri untuk bertanya. Hening, tak ada jawaban. Hanya terdenga

riiii

ke kiri saat tengkuknya seperti ada yang meniupnya. Terasa hangat di bagain lehernya. Bulu kuduknya meremang, jantungny

g Ta

rang pria paruh baya dengan ge

pet pulang, pamali gadis berkeliaran Maghrib begini," tegur

gan lega saat mengetahui ada or

g. Tadi kesorean saat mau pulang," jawa

san begitu? Kayak abis dikejar-kejar

, Tari duluan ya, Pak. Takut dicari M

eng. Ha

arahnya. Anehnya, mata itu terlihat sendu. Seperti orang yang sedang menyimpan rasa sedih. Bukannya lari dan menjerit saat mata Tari menangkap bayanga

gnya ada apa di belakang gerobak saya?" tanya tukang bakso dengan penasaran. Ia s

n putih gitu dibelakang gerobak bakso Bap

i-lagi ia tak mendapati apapun dibelakang gerobak baksonya. "Gak ada apa-apa. Udah, cepet pulang san

ebut yang kini berjalan mendahuluinya. "Kena

diri Tari saat ia melihat bayangan putih seperti pocong tadi. Tari bersikap biasa saja seolah-ol

h banyak tersisa. Tidak seperti biasanya, hari ini jualan Marni sangat sepi, hanya ada beberapa pembeli saja. Sisa masakan masih terlihat sangat banya

. Enak ya, kamu. Kelayaban terus!" hardik Marni saa

ku gak mau lagi membantu Mamah kalau Kak Sella jug

barangan kalau ngomong. Aku itu banyak tugas kuliah yang harus dikerjakan," kilahnya berbohong. Padahal sepu

memanfaatkannya dengan belajar sungguh-sungguh. Gak kaya kamu,

itu oleh Tari. Padahal kenyataannya, Sella sering bolos

, melainkan masuk ke dalam kos-kosan si laki-laki tersebut. Saat itu, Tari sedang berbelanja kebutuhan warun

kamar kost laki-laki!" celetuk Tari yan

gan sigap, Tari menahan tangan Sella yang akan menamparnya. Kini

tangan kirinya menahan tangan Sella. Lalu tangan

ak

sendiri tak menyangka jika dirinya mampu menampar pipi Sella de

iak Sella menjerit kesakitan. Tangannya memegang

Marni. Dengan cepat tangannya m

ua," teriak Sella merasa senang karena sakit di pipinya bi

i. Kepalanya terasa nyeri karena ja

Sella! Ini akibatnya!" Marni terus menarik

ung dia di kamar mandi semalaman!" Sella terus be

saat ia menghempaskan tangan Marni dari rambutny

arni sembari memegangi kepalanya yan

di lantai. "Mamah gak apa-apa?" tanyanya kemudian s

ihihih

gulita. Sella langsung memelu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka