AKU PELAKOR
a
KE SU
gadis kecil seumuran Arum. Tampak wanita itu duduk di kursi tak jauh dar
g lebih kencang!
mu gak takut?
Aku kan p
siap, ya!"
rong ayunan tersebut. Ana
ati Irma terasa nyeri. Irm
mau ketemu Ayah!" ujar
Kita pulang sa
n?" Arum m
mbali pulang. Arum tampak murung. Sesampainya
inya nelangsa. Dihampirinya Arum yang se
panggi
angkit dan me
aru,makanya Ayah sudah gak ingat sa
ya. Dibiarkannya putrinya m
un
pa
a pindah k
nya Irma
Surabaya? Arum gak mau
m ya
ketemu sama Ayah lagi
t. Dia sadar, hati putriny
! Bunda akan segera
al di rumah nenek Widya, sahabat Irma semasa SMU dulu sampai rumahnya berhasil terjual dan dia
aya menjadi kota tujuan. Dia ingin menghilangkan jejak dan tak ingin ditemuk
a membeli sebuah rumah sederhana untuk tempat tinggal mereka sekaligus untuk usaha cateringnya.
memperoleh kejuaraan. Selain itu, dia juga tumbuh menjadi gadis yang cantik. Banyak teman
n lagi. Dia menolak dengan tegas semua pria yang mencoba mendekatinya. Dia hany
ka sama-sama datang terlambat. Jadi, mereka sama-sama mendapat hukuman. Sejak saat
*
ski banyak bisik-bisik miring tentangnya, dia tidak peduli. Baginya, yang terpenting adalah
nnya menumpuk. Dia harus segera menyelesaikannya kalau tidak ingin lembur. Meski
ki ruangan atasannya. Dia membawa setumpuk
kar yang dipandang sedemikian rupa, melangkah me
etelah meletakkan berkas-berkas tersebut di atas m
ku terpesona!" ujar Aldi.
sembari memainkan j
sarapan,"
a? Biar kubelik
embut bibir gadis itu. Mereka melakukan pe
jutkan, oke?" ujar Sekar ke
g! Sekali saja
, tetap gak!" uj
di mengeluarkan
ikahi aku dulu! Itu syarat mutl
ku belum berhasil me
sana di kamar mandi!" ujar Sekar, lalu merapikan
tanduk, terpaksa menun
cantik, tapi gak bisa diapa-apain. Cuma bi
tetap menjaga dirinya. Dia tidak mau melakukan hubungan layaknya suami istri bersama sang kekasih
n pekerjaan, Sekar merasa sanga
... kr
rbunyi. Panggil
g! Ada apa?"
ggu di p
ke
kakinya menuju parkiran. D
dulu ya, sebelum
kan dimana?"
an apa?" tany
au makan steak
e,
mengirim lokasiny
yang dituju. Mereka memilih tempat duduk yang nyaman dan jauh dari
u sofa. Melihat hal itu, Sekarpun menyandarkan tubuhnya ke bahu Al
a Aldi setelah mereka menyel
a, ya! Aku capek ban
e,
ng
n masuk ke
erseles
rsenyum