Terpaksa Jadi Pelakor
ita di dalam restoran itu. Hatinya bergemuruh sesak. Rasanya sakit begitu tercabik-cabik saat melihat paras laki-laki itu malah bahagia di atas penderit
dan gigi bergemeretak, jiwanya begitu
i-laki itu pergi. Ia tahu di mana letak rumahnya,
nggak wine putih. Tiba-tiba, wanita yang duduk di samping laki-laki itu mulai beranja
uat aku," ucapnya
Ia mengenakan dress berwarna hitam yang mengekspose belahan dadanya. Semua mata par
sebentar?" tanya Melani
sung duduk di tempat tanpa menghiraukan sama sek
tri saya balik dari toilet. Ini tem
ku muak
n membunuh laki-laki ini semakin besar. Mendengar sua
ke sini sama
hnya. Benar saja, si istri pun
anya wanita itu sambil
ebentar. Anda sudah balik dari toile
lawan jenisnya siap siaga menangkap tubuhnya agar tak jatuh. Mereka berdua jadi saling tatap-mena
permintaan maaf palsu pada targetnya,
l
saya ya, Mba!" Wanita itu men
ulai berkobar. Terlihat jelas ketidaksukaan si istri padanya. Ia pun
sengaja tadi." Laki-laki it
Mas? Dia tadi jatuh
uk kembali duduk. Sementara Melani masih belum beranjak pergi. Ia melihat jelas, kejengke
gi, aku akan memasuki rumah tang
, ya. Nanti istri saya tambah ma
ian." Melani sengaja melangkah dengan cara
an sini. Baru kali ini ia berani menampakkan wajah secara langsung di hadapan laki-laki itu,
n silam. Ia melihat jelas saat laki-laki itu dengan sengaja meninggalkan orang terkasihnya terkapar tak berdaya
ggilnya ke arah tuk
a pun langsung masuk ke dalam dan memberikan alama
rumah tangga mereka tanpa ampun. Rasa sakit hatinya karena ulah laki-laki itu tak bisa dimaafkan d
ati luka di hati. Itulah yang dilakukan oleh Melani. Ia tak mau terpuruk dalam waktu yang lama dan berdiam diri saja tanpa membalask
laki-laki itu dan mulai menyusup masuk ke dalam rumah tangga mere
Rumah tanggamu harus hancur di tanganku!" Melani baru saja
, siapa sangka, ternyata bisa menjadi seorang pembunuh tanpa rasa kasihan. Ia masih terus menangis dengan perasaan yang sesak
asakan kehilangan seseorang yang disayang. Aku akan balas semua p
rumah. Ia mulai menyiapkan beberapa uang
kan tetapi, hidup terus berjalan. Ia bersyukur karena masih diberi napas
turun di sini aja," uca
n memberhentikan Mela
di halaman rumahnya. Siapa yang berkunjung kemari di malam hari seperti
elani pada sosok