Antara Aku dan Adik Tiriku
pas handuk yang semula melilit di pinggangnya. Dia berjalan mendekati pintu dan membukanya. Pemandangan
perempuan itu? Tapi, yang cukup membuatnya terganggu
pan wajahnya hingga perempuan i
ur Raffael m
si malu di wajah perempuan ketika menyadari sedari tadi dia memasang eksp
el be
akhirnya kembali berani menatapnya dengan sikap biasa.
kkan satu alisnya. Di
ak bingung. "Mama Utari. Kau ti
anita yang menjadi ibunya itu. Tapi yang mengherankan di sini adal
n pertanyaan yang bersara
anya Raffael m
*
rtanyaan Raffael padanya? Apakah enam tahun tidak berte
gatnya setelah ibunya dengan senang hati menjabarkan setiap keburuk
ya Syaqila memas
la dengan pandangan dingin. Dia tampak tak peduli siapa S
. Pria itu tampak menatapnya tajam. Tapi, bukan Syaqila namanya jika dia takut h
enohok. Dia mendorong Syaqila
kannya seperti ini. Niat untuk meminta maaf pada pria itu seketika sirna. S
gut Syaqila. Dia berjalan pergi d
a yang memang ditunjukkan untuk mengejeknya habis-habisan. Raffael seolah baru menyadari sesuatu
kecilnya yang kelam akibat perlakuan Syaqila yang sering menindasnya tanpa alasan. Tidak sekali dua kali Raffael terkena masalah akib
n semakin menar
*
luarganya sudah berkumpul di meja makan, begitu p
kakak adik, mereka harus berada di tempat yang berdekatan. Mereka duduk tepat di sisi kanan ay
onakan mereka. Suasana rumah begitu berisik dan ramai. Raffael berusaha u
Raffael memberi jarak supaya air liur perempuan itu tidak mengenainya. Tapi seperti tidak puas, ia justru mencengkram lengan kemeja Raffael. Raffael terbelalak, pakaian yang
a Syaqila, menatap Raffael
u berusaha menahan diri untuk tidak menampa
ertinya dia kurang sehat," ucap Fabi
tentu saja tidak mungkin. Dia ti
berubah meski mereka berdua pergi dari sana. Keluarga besarnya memang senang mengadakan pesta seperti ini. Tak ada satu atau dua ora
memberi jarak yang lumayan karena sejak tadi dia mema
man ketika bersamanya. Lebih dari itu, sebenarnya ekspresi yang ditunjukkan pria itu cuku
ak pergi. Tapi lengannya ditahan sehingga terpaksa ia kembali b
wajah Syaqila semakin kusu
l, harga diri Syaqila tersentil. Setidaknya pria itu harus
urut
hat jelas. Akan tetapi Syaqila masih berusaha menepisnya. Tidak mungkin pria yang merupakan adik tiriny
jurny
la yang tidak siap akan mendapat jaw
enam tahun, perempuan itu bukannya menjadi lebih baik justru malah menjadi lebih buruk. Dia tidak terlalu can
gat mengganggu. Jadi, kuharap ke depannya kamu tidak lag
yang menusuk itu. Bahkan pandangan tajamnya masih bisa Syaqila i
arahan. Dia ingin membalas, ingin melakukan pembelaan. Tapi hingga pria itu pergi, mulut Syaqila senantiasa terkatup rapat.