icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

REVEAL

Bab 5 Teman Baru

Jumlah Kata:1319    |    Dirilis Pada: 10/07/2023

lan. Sedikit hati-hati,

kedua telinganya. Papanya datang dan langsung memegangi Arsha. Di usap punggungnya ke atas lalu ke lehe

enenangkannya. "Dek, dek tahan dek. Istighfar, keluari

ada busa bekas tadi ia menyikat gigi. Rasen dan Papanya membantu nya berdi

rang aku jatuh. Terus aku ambil 'kan. Pas aku liat ke at

a merah, tidak memiliki hidung, lidahnya menjulur panjang, dagunya yang panjang dan juga lancip. Yan

n ke tubuhnya. Tapi Arsha, dia masih gadis SMP. Belum terlalu bisa mengendalikan hantu mana saja yang bisa masuk k

suk sini ya. Kamu sompral s

i, ga maksud sompral. Kelepasan h

angan lupa berdoa. Papa turun dulu," ujar

sama kamu, ya?" pin

num 'kan? Ga apa-apa aku tinggal ke bawah dulu sebe

Asal jangan lama-lama ya. Taku

kalau harus rebutan sama kamu." Arsha mengangguk sembari segera menyiapkan bantal da

esar kepada adik kecilnya itu. Karena dulu pernah sekali Rasen dititipi pesan oleh mamanya sebelum mamanya pergi meninggalkan mereka

gi Rasen dan selalu merasa bergantung kepada kakaknya itu. Karena saat sedang

*

na ini lingkungan yang benar-benar baru untuknya. Tidak ada orang yang ia kenal di kampus ini. Entahla

ai di kelas itu belum ada yang datang. Sedikit menyesal, tapi Rasen tidak begitu

njang dengan kuku yang panjang pula sedang duduk dan menunduk membuat waja

membuka aplikasi game kesukaannya. "Bisa mai

Rasen dikejutkan oleh seseorang yang menepuk bahunya sambil

puk bahunya itu, dilihatnya seorang pria

g berani mengajaknya main bersama walaupun mereka tau game yang mereka mainkan

gat seraya menggeser bangku di sebelah Rasen agar bisa lebih dekat lalu

masih romawi, susah banget kalo main solo." Rasen membalas dengan hanya sedikit tersenyum, ia m

a. Nama lo siapa?" Seperti bisa membaca

as. Rafa sedikit aneh mendengar kata saya yang Rasen uc

te ya." Rasen membalas hanya dengan anggukan. Mereka larut dalam permainan tersebut membuat mer

ta belum dimulai. Ia jalan ke bangku belakang dengan tenang. Sedikit malu karena tadi ia data

an masih memainkan permainannya

saja Rasen dan Rafa sudah selesai bermain dengan hasil mereka menang dan Rasen yang mendapatka

*

mengerti apa yang dosen nya terangkan di depan. Eleena melirik anak-anak kelasnya yang satu persatu keluar dari ruangan tersebut. Tunggu

a adalah Rasen. Tapi sebelum ia bisa mendatangi Rasen,

si seraya mengulurkan tangannya. Eleena bingung, dia liha

uluran tangannya tidak di balas oleh Eleena seakan-akan ia bertanya pada

tangannya di wajah Eleena dan itu cukup b

y, kenapa?"

kan dirinya lagi dengan sedikit kesal karena

rkan tangannya untuk bersalaman, dan di balas ole

urkan tangannya juga kepada Eleena yang pastinya ia balas juga

n?" tanya Eleena sembari berjalan santai keluar d

g, iya 'kan?" Laras melirik Bintang, Bintang meng

Eleena dengan senyuman yang benar-benar manis membuat ke

aus," jawab Laras menyetujui da

ya juga. Tapi sejujurnya Eleena lebih suka menyendiri dan tidak terlalu dekat dengan orang lain. Tapi entahlah,

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka