Castle of The Beast
yakin mansion yang kini mereka datangi adalah tempat yang sesua
kamu yang bisa membaca? Kenapa tid
li, apa sih yang kamu bisa? Sini berikan padaku surat itu!" A
ih mirip mansion yang ditinggali para monster. Bukan
elukar dan ilalang yang seakan tidak pernah terjamah tangan manusia. Belum lagi pintu gerbang itu, penuh den
dibiarkan begini untuk menjadi ciri khas mansion. Atau bis
yang ceria, mudah bergaul dan selalu menyebarkan positive vibes. Jika saja ayahnya tidak menerapkan aturan yang
anmu itu benar atau tidak. Kalau ternyata apa yang aku katakan
h, aku
sebelum dia mengetuk pintu dep
Tok...
ly kembali mencoba mengetuknya seka
Tok...
rbuat dari kayu dengan kualitas terbaik itu mulai terbuka. Sosok pria sepa
ersebut dengan nada ketus. Jelas sekali bahwa kehadiran du
saya, Lily Hudson. Kami datang untuk bertemu dengan pemilik mansion, Cl
rigaan, ya, tentu saja. Siapa yang akan dengan mudah mempercaya
bih dahulu." Ketika pria tersebut hendak beranjak dari hadapan k
n Tuan anda? Saya janji, tidak akan mengacau. Saya han
atas hingga ke bawah, "Kamu ingin mene
ah lumpur yang mengotori gaunnya tersebut membuatnya lebih terlihat seperti gadis pengemis atau gelandangan. Lily bahkan ti
n kami begini, kamu jauh lebih terhormat dari
cara pandang pria tua tersebut, namun
ah kalian. Silah
a tamunya menuju ruang ker
Tok...
is. Anda memiliki dua tamu
mereka
Tuan Cl
canggung, Lily memasuki ruangan yang dipenuhi dengan nuansa abu-abu dan hitam. Nampak elegan dan maskulin, ked
ni adik perempuan saya, Lily. Kami datang untuk men
edatangan mereka yang sebenarnya. Claude yang saat itu tengah membaca surat y
yang kalian inginkan dari ku?" tanya Claude
mengurus bisnis, bisakah saya menitipkan adik saya tinggal sementara di mansion ini? Tidak akan lama, saya janji. Cuku
keduanya bertemu, pipi gadis yang berkulit putih itu terlihat kemerahan. Ditambah de
uan Claude?"
banyak yang ing
ngembalikannya berkali lipat jika bisnis saya lancar." Sinar mata Alex berb
amu harus menepati janjimu. Kalau kamu tidak bisa, maka kamu harus menerim
nda tidak akan pernah menyesa
kan ketika Alex dengan sombongnya meminta kamar untuk dia tempati, beser
ang ternyata sangat rupawan. Wajah Claude bak patung porselen yang dipahat dengan sangat indah dan penuh kehati-hatian, sorot mata tajam ber-iris mata mera