icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PERNIKAHAN YANG TERNODA

Bab 4 1.d

Jumlah Kata:1011    |    Dirilis Pada: 06/07/2023

ra ingat betul kebaikan mertuanya, meski Bara tak pernah menyentuh Abel. Meski Bara kadang tak memperdulikan kehadiran Abel sebagai istrinya, namu

t santan yang dibuat oleh bu Shalima, saat mereka m

an, Bara mau coba

u,

ama bude

Abel karna kecelakaan, Bu Shalimah hanya mengandalkan kelapa kering yang jatuh di kebun belakang rumah mereka. Pak Ahmad, banyak menanam pohon kelapa di halaman belakang rumah mereka yang cukup luas. Tinggal di desa buat mereka memiliki lahan

igap membantu ibunya untuk menjemur kopra tadi ,menjaga dari aya

a, S

. Nanti bikinka

rkan bu Shalima, tetap beda rasanya dengan buatan ibunya Abel itu. Mungkin

tupat terakhir, akan bu Shalima sajikan untuk Abel se

agi." Dan Abel hanya mengangguk, padahal perutnya sudah keronconga

i kelezatan ketupat santan kampung itu, sementara Abel menelan saliva, menahan lapar. Lalu gadis kecil itu diam-diam mundur ke be

dari sabutnya, Danu Atmaja, sudah berdiri di sampingnya dengan membawa s

kan kelapa kering

maka

a makan daging kelapa itu, namun pikirannya membayangkan ketupa

ekali orang kota juga penge

ut makan daging dari buah kelapa tadi. Bahkan ia nekat memanjat pohon kela

sebuah kartu nama ke dalam tangan Bara. Menya

kerut heran sebab melih

uka lupa nama panjang kamu kalau lagi berdo'a. jadi kalau se

ambut cepak itu. Mertuanya begitu baik mendo'akan

n kamu lancar, rapat-rapat kamu di kota Makassar juga lancar dan menang te

i dari wanita tua yang mendoakannya tak pernah sekalipun ia perdulikan

Abel memandangi leher besar suaminya itu, memandangi jakun yang menonjol di batang leher lela

s B

Y

i istrimu." Abel berhenti sejenak, menarik nafas panjang, meyakinkan hatinya sekali lagi, "Mas, sesudah tahlilan tuju

nya, ia menyangka Abel akan memohon-mohon agar jangan dicerai, ia menyangka Abel akan mengatakan tak apa bila ia dim

engah merajuk, namun tangannya masih sibuk membelai naik

u Abel ngak

kamu itu, dia belum pernah rasa kan, sekalian aja nggak usah rasa. Cukup aku

Bara masih tak percaya den

tadi sebenarnya pak Masri dan bu Aida ingin berbicara dengan anak dan menantunya itu, tapi meli

yang akan mengurusnya, namun ada satu hal yang harus kamu tahu sebelum menc

reraikan Abel, namun sekarang, waktu sudah berbalik. Sekarang malah k

samaan dengan panggilan dar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka