PERNIKAHAN YANG TERNODA
yisakan gerimis, buat heningnya malam semakin kelam. Ada senyum tipis yang terukir di ujung b
ringan, tersenyum lagi saat ia lihat tubuh polos kekasihnya. Selimut yang mereka gunakan be
dur di kamar hotel yang sama. Setelah urusan pekerjaan dan meeting panjang yang
dah harus terbang kembali ke Jakarta, me
diatas ranjang. Sedikit sentuhan alkohol yang ia tenggak tadi d
tersungkur diatas kasur, sebab deraan kenikmatan yang diberikan Bara di tubuhnya. Namun seperti biasa, Bara bak bagai kuda jant
an kenikmatan birahi itu lolos lagi dar
os kekasihnya. Ia kecupi sebentar hidu
mar. Terasa hawa dingin langsung menguar kedalam kamar, menyapa tubuh telanjang Bara yang nampak mempesona dengan otot-o
onomi jauh dibawahnya? Seks liar. Itu yang He
ra tergelitik untuk mengecek ponsel hitam mahalnya. Hadiah u
dari Abelia, istrinya. Bahkan nomor itu terakhir terlihat melakukan panggilan tak terjawab sekitar pukul seb
pesan yang dikirim wanita dua
ab dari Abel, juga ada dua panggila
ila dirinya sedang keluar kota, jangan sering ditelepon, kecuali masalah penting. dan ini Abel menelponnya lebih dari sepuluh kali
menimbulkan denyut gairah di
heran mengapa harus bertemu Helena setelah menikah dengan Abelia tiga tahun lamanya. Dan rasa tergila-gila janda tanpa anak ini padanya yang jelas-jelas ha
menyusupkan kepala di d
na, menghirup dalam-dalam wangi shampo yang men
sering
ee
a terpejam, tubuhnya rasanya sudah remuk, namun intinya berdenyut
rinya. Pengakuan Bara yang mengucapkan bila tak ada cinta antara dirinya dan Abel, buat Helena semakin nekat. Tubuh yang terjaga, kemapuan ha
ena merasa tak mendapatkan perhatian yang cukup. Padahal mereka menjalin kasih hampir dua tahun lamanya, sebelum memutuskan menikah. Dipta pun telah jujur tentang keadaan ibunya saat it
ibunya. Kadang bila kelelahan Dipta izin untuk tidur di rumah
ingin dimanja setelahnya, ingin dicumbu sebelumnya, dan Dipta jarang melakukan itu. sete
gitu perhatian mendengarkannya berbicara saat Helena curhat tentang rumah tangganya yang sudah bubar. Perhatian-perhati
lena sud
, aku juga digaji sama om." ucap Helena sambil tertawa, dan Ba
ebab cuaca yang tak menentu, menghambat perjalanan mereka ke lokasi proyek. H
aleng beer. Helena tak minum, sebab takut akan mabuk, namun Bara mampu habiskan lima kaleng minuman haram itu, buat tubuhnya sedikit sempoyongan s
ar Helena saat berdekatan dan bersen
tu, bahkan menjatuhkan tubuh langsingnya di pemb
Helena keluarkan begitu berbandin
yang beterbangan dalam dirinya. Helena memejam, tak percaya bila perasaannya bersam
belaian, ciuman, kecupan hingga lumatan dan sentuhan, Bara beri
Dengan tatapan yang mengunci netra bersoftlens coklat itu, Bara
rata, buat Helena merasa penuh dibawah sana. Bukan hanya mengentak berulang, namun juga menyentuh, meremas, dan mengecupi setiap inci tubuh Helena
buat Helena mengerang puas. Lalu terjangan birahi buat
pergi, biar pak Adi mengurus yang dalam kota saja. Tentu saja, permintaannya dituruti dengan baik
u kembali bergetar. Bara kemudian mengambil gawainya yang ia letakkan di
Kebiasaan bu Aida bangun subuh
ab aktivitas nikmat yang i
o, M
..
a apa, Ma? Bara ma
angl
a..
bukan main, kelu sesaat, tak bisa berkata apa-apa. Bahkan