Parnert Musuh
dari zaman orok. Ribut muluh mana jurusan
g. "Balikin Bim ngapain kamu ubah namanya hah? Dasar bocah udah SMP kelas 1 masih aja bela
cah itu memberi pena pada Indra eh anak kelas 6 SD i
ajar bocah kelas 4 SD yang asyik mengupil di sofa sembari memperha
h kompor dan wajannya!?" tanya Bintang kesal usai pulang sekolah pasti
an aku yang Islam janga
dah kamu jangan alesan Jar! Aku
k laki-laki itu menatap Bulan malas.
ulan mulai redah. Malah maki
menjewer telingah bocah itu k
nya cowok fiksi! Mainan Bulan aku sembunyiin dalam tas se
i Bintang akan menujuh kamarnya. Ada ketukan dari pintu depan. Perempuan itu men
mempersilakan tamu itu masuk. Namun, me
u! Sana bandingin gaya mana y
ata-kata Bintang. Kalau tidak mengejek
h syukuran di rumah bentar sore. Kakak sepupuku lolos tes polisi." M
uk tanpa permisih padahal tu
k aku lagi punya video ga
pi tuh izinin aku sama Ka
a Bim. Itu
ran B
duk anteng disofa santai amat. Ingin
mu dasar! R
el L
lima
el c
ikel
ngan
Archi
d di
diam! Aku mau nonto
nya keluar dari depan pintu. Bersandar d
g Sam kalau ketemu ribut muluh! U
an kembali. Saat ucapan amin keluar dari mulut Bulan dan Bi
berngidik jijik dengan muka sok jijik dan geli. Seketika itu 3 bocah
kan untuk membalas Bintang len
itu lansung tidur. Saking capek dan lelahnya menghadapi berbagai tugas yang ada. Siapa bilang anak SMK anti sama catatan? Hanya praktek bongkar pasang
bersama Sam masih kupingnya tangkap dengan bai
rat karena suara mamanya tak bisa dib
u sana nyuci piring kotornya! Jangan lupa sapu teras sekalian. Sir
total. Bintang duduk dengan tangan menyanggah dagunya. Mau
perempuan yang malas mandi. Dia cant
yang pake bandu pink itu paling rajin mandi kebalikan dari Bintang. Bintang juga bukan manusia yang suka bandingkan diri seperti teman-tem
ari ponselnya bukan mengganti seragam sekolahnya. Sebentar malam ke-6 kawann
arena empat bocah reseh itu. Bintang berganti pakian d
pesan chat dari Jelita yang menyuruhnya mandi. Bahay
pain mandi males ah!" Udah persisi orang gila. Kebiasan paling s
Dia mulai operasi dengan tumpukan piring kotor dan yang t
iving I'm for you. A
ou sky. Forever yo
an untuknya. Kau Bahagiakan dia, kau
mu."Hal yang lumrah yang Bintang lakukan jika bersama piring kotor. Sepengal-pengal lagu dia lantunkan. Tak sampai kelar. Yang penting hati senang beban piring kotor beres. Lanjut menyapuh teras rumah,
a berdampingan dengan rumus dan angkah! Anak I
jangan nyanyi juga. Suara cemp
rempuan itu pegang. Umur panjang sed
disini? Benar-benar kurang
ngal. Tante Mei, nyuruh aku pangil kamu ibadah syukura
ar hukum
uruan P
inar ult
intang diseret. Sam kasar ke mana kamar. Tent
g ada ibadah syukur apa boleh Bintang dengan hati yang
dress biru cerah secerah men
IP add
perang terus. Cara ngomong laki-laki itu yang ketus. S
.
enuh Bintang perempuan itu tidak sibuk mendengarkkan gosip baru yang Nurul c
asil mencetak poin lagi. Tahu kemarin kenapa saat dimotor Bintang diam saja. Jujur
r senang
kan tertujuh padanya. Bintang dengan sadar 180 derejat membuang arah pan
ng bawah minum?" Suara yang Bintan
ar mengangkat botol minum yang
engol lengan Bintang. "Bintang tad
Bintang bingung mal
ak? Kasihan Gibran nung
asih diam saja. Hingga suara Gibran te
intang asyik menungguh Gibran meneguk air mineral. Jangkungnya adu. Bintang mau pingsan. Keringa
yan yang melepar bola basket mengenai punggun Gibran, muka laki-laki itu malah memerah. En
pamit dari hadapan Bint
nya kode
de lagi apaan sih Mar?"Bintang
. Disambung dorongan pelan dari tangan Nurul
Bukan karena apa? Tapi, Bintang tidak mau terlalu berharap. Cukup dia kagumi saja si
ta lihat Gibran main basket. Eh malah nyamperin ke marih. Bintang memasang
Sam itu ada disebelah mana. Yang ada laki-laki sok ganteng. Sok tenar. Jago tebar persona. Namun, satu hal yang p
ntang da
am jago bange
dia! Tapi sayang
e. Febi juga lemot lelet deh. Telingahnya menangkap suara
arena emang jarang ngo
ga cuek bebek anaknya, kata tante
kamu guru? Si
m sekolah tidak di SMK SMD aja sih disini?" tu
aku coy." Jelita tak mau kalah. Rata-rata teman Bin
ah dengan handsant saja. Daripada deng
.
gunakan untuk menyekah pelu didahi. "Sam, pinjam LKS-nya dong?" pinta Deo yang
ya
eman yang baik hati dan ti
ar diatas bangku pinggir la
ja t
lagi dan menatap Ahmad. "Mad, nebe
i s
y! Mumpung ng
botol ditangan laki-laki i
uk pundak Sam. "Sariwan ya Bang.
Bintang waktu itu?" Admad yang dari tidur bangkit m
nibrung dan meneguk sisah myzoonnya hingga tandas.
erhadapan dengan Bintang dia jadi cerewet? Sam memakai topi cokelat terbalik dan pamit diluan teman-temannya. Hingga suara Rangga menghenti
aki-laki berkaus futsal itu menoleh karena saat yang mem