icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Parnert Musuh

Bab 3 Dia tidak tahu

Jumlah Kata:2946    |    Dirilis Pada: 21/06/2023

Dia ti

a tanpa beritahu, hanya untuk membuatmu

nyata itu Sovia. Perempuan

simulasi soal tadi masa meladenin anak in

my Beb

u menuju arah parkiran yang tak jauh dari gerbang. Perseta

engan langit sore, taburan pink dan loreng orange yang menghiasi langit. Tak lagi biru dan secerah siang. Ada yang mengangu otaknya. Tak mampu ia utarakan sudah cukup lama tapi, Sam

Kata Bintang tidak ada kembangnya. Perempuan berdaster itu ters

adi." Entah dari mana Bintang muncul perempuan itu

u kenapa

opan santun ogah sekali Sam diam kaya tembok rumah. Lagi pula hari ini dia sangat lelah

dan mulai membersihkan dirinya. Setelah rasanya sudah bersih. Sam segerah memaka

erit pintu berbunyi memperlihatkan sosok Gibran dengan jacket h

am

pa

nongko

g dengan tangan dibelakang kepa

mu Bintang

mputer? Kalau suka sama dia sana

kamu

dan kembali mendapati laki-laki itu. "

I love you sam

an dapat jawaban jus

g arah. Ada yang ganjil menurut Gibran. Dia mendengar Sam

ma tuh cewek? Eh tadi sore di lapangan basket dia liha

tembak aja

. Takut di

aki itu terhuyung kedepan. "Ya udah cinta dal

rinya sendiri melihat Sam tidur teng

ku nga

ngar pintun kamarny

.

ut dimeja makan ada mama dan papanya serta Ibunya Bintang. Raut wajahnya langsung t

an kaya gitu, aku bisa kok masi

a lagian Bintang masih sekolah!" Rub

an Bimo saat dia tahu an

Bintang ngak akan setu

kan? Tolong terima ini. Semua ini untuk masa depan Bintang juga kan?

ia bakal mengurusih Bintang. Perusahan

u ngak mau maksah dia. Selagi aku masih

ey luruh. Sejak Bimo wafat satu tahun yang lalu karena diabetes kronis. Mey jadi ibu dan kep

dewasa itu. "Tapi jangan sekarang. Ma, Pa, Bintang pasti but

etujuh. Sekarang dari kamu aja. Jangan n

n Bintang aku restui." Mey percaya ini ngak terjadi kebe

dulu baru kamu b

ya

an malam. Namun pikirannya tidak disini sedang berkelana. Bagaimana jika

Tante Mey terus berlanjut tentang banyak hal. Sam hanya makan

lang larut. Sam bukan tipikal cowok yang suka keluyuran malam. Dia hanya nongkor ditempat te

mai padat laju kendarahan yang lain. Motor ninj

ki itu dan yang lain sedang duduk d

rimu." Suara Deo dengan petikan gitar dari Panjih. Ahmad duduk disamping dua laki-laki itu d

eka yang paling tajir adalah dirinya. Mereka juga diatas rata-rata. Namun tak menyanginnya. Ji

Ahmad menjawab santai, "Belum ngasih lampu ijo nih. Gimana dong?" Dia berhenti dengan ponselnya dan fo

ki itu dengan ibu jari kanan.

!" Prostes Bright yang hafal watak Sam. Luar kepala. Lalu dia

ng." Mulut Sam menyahut ma

.

emalam. Laki-laki dengan kaus basket berdiri

ini aku per

rapat-rapat. Bel istirahat bergemang membuat beberapa murid. Keluar

get. Kedo

ng. Bintang hanya menganguk saja. Berasa mimpi jadi nyata kalau ini dunia halu dia tidak mau bangun dan beraj

ra

h iya aku t

tw kamu

a." Setelah itu diam tak ada o

eringatan?" Gibran men

setelah cekalan ta

' teriak Bintang dalam hati. Panas

belakang melihat pundak laki-laki itu telah menjauh menujuh etalase kantin. "Mimpi apaan sih semalam?" monolognya dengan menepuk du

dengan nampan berisi dua

Tahu tahu teman-temannya muncul depan pintu kantin. Dimulai deng

niat amat sama piala be

Mawar duduk dibangku sembari tangan mengajuhka

owok jadi-jadian diam kamu!" Silvia menoyor kepala

iya m

gantri didepan etalase ya

olan. Sunyi nan sepi teduh kaya air tanpa riak, hingga jam bel i

ya dalam novel saat cewek

depan Gibran harus jaga imagine harus. Padahal dalam hati teng

dunia tiba-tiba berhenti berputar. Waktu menjedah. Cuma senyum yang bisa Bintang lihat

a bertabrakan dengan beberapa orang diluar korindor TKJ

. Hingga punggunnya itu tak lagi bali

gasih lampu ijo nih." Suara M

sambil menarik tangan Febi. "Gila aku sena

us papan tulis. Nurul yang gosip dengan Jelita berseru, "Wiiiiiiii, selamat ini kita tungguh PJ rame-rame guys. Y

a sudah bel pulang. Laki-laki itu st

ode matanya. Mawar menganguk. "Kita diluan yaa. Bye!" Nurul menyeret Mawar dari situ dikuti Febi. Silvia

eh satu berulah lagi yang satu.

k dengan mata cokelat melihat Gibran. Laki-laki berbas

. Panas dingin seluruh badannya. "Udah." Bukannya terkesan dingin tapi untuk menetralisir ra

anannya mengadeng Bintang mata perempuan itu, terpaku pada tangan

ibran memulai obrolan dia sangat risih ji

ti. "Kan, turnamen basket. Ngak lama

Lagi ngak mood aja

engacuhkan semangat dengan jari-jari yang terkepal. Gibran tersenyum tangan satunya m

Gibran berusaha mencarikan topik obrolan agar tak kaku seperti biasan

t setiap buah yang berserahkah jatuh ditanah. Tentu ulah adik-adiknya dan bocah kompleks yang hobi lempar jambuh air

with yo

ia tidak paham bahasa Inggris. Soalnya bac

emas. Pikirkan nya tertujuh pada pohon jam

Itu artinya kenapa dengan muka kamu? Soalnya cemberut gitu? Senyum dong biar manis ini aku contohin." Tan

an Gibran mereka masih saling senyum satu sam

u depan dengan Bulan dipunggungnya yang dia g

n mesin motor dan Bintang turun dari jok nya. 'Malu juga sih udah agak lama berduaa

m salam balik nih buat kamu?" Goda Gibran membuat Binta

m salam." Gibran tertawa tanpa suara sebelum pamit. Teriak mengelegar

ngapain tadi di motor. Uwu uwu itu apaan Bang?" Bintang melotot malu luar biasa sampai men

beri jambu air dari dahang pohon yang tidak tinggi agar mudah digapai Bulan. Bocah itu mengang

itu tengah tumis kangkung. Sam mendekat padanya niat mengambi

isih? Pe

ibelakang Bintang. "B

r ngak? Sampai num

an! Kom

rumus f

PC kom

knya Ishak

h lidah perempuan itu justru terbakar. Alias panas. "Uhh uhhh." Lidah terjulur kelua

ngambil botol kecap dan kaca

ibawah Sam ada diatas meja maka dia. Kembali pada Bintang dengan menabu

. Makanya kerja itu ikhlas! Ja

iam saja. Tumis kangkung Sam cicipi ulang setelah pas rasanya.

.

an berbagai cerita terkecuali Binta

dah makan

: Lagi m

jemput yaa. Mau diajak

Iya mau.

i. Btw besok har

ang

tang boleh a

ang

aja deh di seko

diatas meja tanpa tangannya diajak menarih diatas layar. Mesk

walau cuma chatting de

ain ponselnya muluh mak

n kompor deh. Kamu!" Tunj

ak menanggapi ucapan Bintang, perihal ada ma

i. Sam harus bicara malam ini dengan Bintang. Ti

ditarik Sam di bawah pohon j

sih? Part

an

sibuk melihat chatting deng

k, kalau mama k

n biasa

am masalah! Berjuang b

aya apa tapi otaknya terus

pasang telingan kiri kan

u nikah gimana

uknya dihadapan Sam. "Bagus tuh, ngak ada pengangu

an mau aku, tapi orang tua kita. Pesan mendiang papa kamu?"

wajah sang papa rinduh yang menumpuk

kaya hujan deras. Tak menghiraukan kalimat

ibu rumah tangga sekaligus kepala keluarga. Dia bingung terima usul

ikan. Tubuhnya didekap Sam. Dengan menenangkan dia. Mey melihat d

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka