Skandal Pengawal Dan Nona Muda
i depan sana. Bukan hanya membaca semilir angin, namun target yan
suara, detik-de
u
an dil
alkan tangan dengan perasaan lega
dan tersenyum lebar, entah
makin bagus, Arthur. Pertahankan!"
g telah tumbuh menjadi pentolan di pasuka
elengkungkan
berlatih wa
p, Komandan. Ini bukan apa-apa," balas pria itu, mera
an men
puas adalah kebiasaan yang harus
anya punya keahlian itu, anggota pasukan khusus sep
p, misalnya. Baru d
u ada dapat kesulitan selama di sana?
h raut wajahnya, senjata yang ia gunakan me
di sana?" seli
thur menjawab tegas, sede
al
takkan kedua tangannya di pinggang seraya memer
uan saat ditanya suka ata
kau curigai?" Sang Komandan memberi kesempatan juniornya ini
menggeleng, usai menghela napas pria itu bertekad, menjaw
enjaga orang-orang penting berdarah biru sebagai pimpinan pasukan
lain membuatnya berat
iak sebelum pria itu kemb
"Ingat! Kau tak boleh melibatkan ha
l h
berusaha membentengi dirinya, tetap ja
sangat berbeda dengan
*
i menghadiri acara pertemuan kenegaraan saja mem
ni no
hal ya
, mengajukan pertanyaan pada pengawal priba
memberi pasukan tambahan agar Nona sampai d
. Ia tak suka keramaian yang diciptakan
rang pent
enolak perlakuan istimewa yang tidak didapat sembarang
a?" Arthur mengajukan ide, wajahny
di pihaknya, Lintan
ng terbaik dari
Lintang yang duduk dengan menggemaskan di dalam
detik, Lintang men
menit lagi," ucap Arthur, menjawab
hilangnya Nona muda dari radar jelas menimbulkan kepanikan bagi semua orang
Lin
rhatian. Yang tidak pernah punya waktu istirahat sebab
tup sempurna, suara lirihnya menegaskan ia b
r?" Wanita dengan gaun putih itu terus b
ana pun asal dekat dengan pria ini. "Apa ka
nya dengan meracau. "Atau
enyentuh indranya. Kata-kata asing yang s
adar dengan yang ba
perasaan di hadapan Arthur, orang yang tid
i mengemudi. Ini yang membuatnya jadi kepercayaan Komandan untuk mengemb
n yang nyata dan mimpi. "Sudah berapa lam
pasti akan terkejut saat ia mengatakan hampir
ata yang begitu dihormati, putrinya menjadi VIP dimana pe
jam,
berca
ebak semua orang pasti kelimpungan
krim," cicit wanita yang
oleh berhenti dulu? Lagi pula, kita sudah terlanju
gajukan permintaan untuk berhenti sebentar makan es krim. Ar
sedih Nonanya ini, pr
a yang keduanya lakukan kecuali makan es
. "Terima kasih, Kapten. Sudah mau membantuku melarik
ur memang tidak per
jalankan tugas," jawab Arthur dingin, citra
thur cemberut, gemas. "Tetap s
ya pertanyaan serius. "Boleh aku tahu
=
lnya Nenek Mertua Yang Culas, Mars & V