Skandal Pengawal Dan Nona Muda
gar kabar bahwa Lintang meninggalkan ruangan tanp
lagi
itu terus mengusik ke
saja membiarkan dir
uk ke dalam?" Arthur berujar serak. "Bahkan
, Nona sudah tidak ada," terang salah seorang pelayan,an cara Lintang kabur. "Ada tali yang dibiarkan terurai samp
cit Arthur. "Kemana sebenarnya Nona Lintang p
gnya, menebak di mana keberadaan sang VIP dengan memusatkan pokus, men
u, Arthur!" Tekannya pada diri sendiri, cemas, pria itu tak bisa m
akan semakin berbahaya untuknya,
a VIP itu dikarenakan
rbang utama, Kapten. VIP pergi lewat pintu b
mpali pernyataan rekan setimnya. "Ap
stana itu diapit perbukitan, dimana wilayah belakan
saat, berpikir apa yang kali i
m memastikan sekali lagi, tak salah dengar ucapan yan
Nona Lintang. Tim Alfa akan
n tetapi, baru kali ini wanita itu pergi tanpa
pasti
malam. Mengerti?!" Aba-aba Arthur sebelu
g bisa ia gunakan lebih dulu. Bahayanya bukan saja manusia, he
on
ang, anda d
rkan pandangannya ke setiap sudut. Barangkali bisa
arkan suara, tanda bahwa anggota
da-tanda Nona Lint
. Daerah uta
nya semakin besar, apalagi matahari mulai tenggelam
g akan bai
wanita itu ga
on
s, h
g ia injak menimbulkan suara gemerisik. "Saya salah
ebuah bayang wanita bergaun di balik pohon rind
hur, kala tahu siapa yang i
tubuh mungilnya, meringkuk gemas. Meng
pekik wanita itu, terdengar le
nda di sini." Arthur juga mengutarakan kegelisaha
tanya, matanya masih menatap lurus hamparan rumput yang
atnya sebab tidak harus bersinggunga
di sebelah Lintang. "Yang terpenting,
embali, Nona.
tong cepat kalimat Arthur. "Aku sangat tidak nyaman dengan cara
dan formal yang ditunjukkan oleh Arthur
nya seorang teman, jika memang pria it
k bisa memberikan apa
ona bisa sam
Apa kamu tidak dengar apa kataku tad
mengoreksi kalimatnya dengan baik. "Bagaimana jika terjadi sesuatu. Ini bukan
ng, begitu sendu. Matanya sampai berlinang saat
emberikan segalanya, bahkan berkorban nyawa
. Lalu apa yang aku khawatirkan?" Lintang bergantung
hatinya,
duh wanita berkulit putih itu tidak ma
na pun. Bahkan di ujung dunia sekali
uktikannya," terangnya, penjelasan tak masuk akal itu ha
jah indah itu membuat Art
itu nyaman dilihat. Bibir ranumnya bergerak,
yang terus menyulitkan Arthur ini, tulus. "Aku mu
adi sesua
?" tanya balik Lintang, terkekeh pelan. Memain
. Ia tahu butuh waktu bagi Lintang mengutaraka
thu
Y
a kita?" Bersamaan suara hewan nokturnal yang sedang berpesta,
aku bisa tetap memilik