Ketika Malam Tiba
g? Aku nanya loh tadi? Sore kapan dra?"
aku mimpi kali yak, maaf
n ada apa, aku tuh takut kamu sal
San? Salah lihat
re, aku kira waktu itu aku negur kamu di dekat dapur, tapi terny
mu lihat San?" Tany
endirian di kostan, jangan keluar kamar kalau belu
teman-teman kostnya itu, apa yang di maksud me
amu dra!" Tegur Rere
api kalian jangan a
suk kearah kamar Santi, terus karena aku penasaran, aku langsung melangkah ke arah kamar Santi, dan di kamar terdengar Santi seda
itu gimana?" Uc
dan Santi keluar, aku tegur tapi Santi gak nyahut, dia
an Diandra langsung bergidik mereka merin
u sekarang mau ganggu k
, "sosok? Sosok apa yang mereka maksud, apa sosok
intu utama ada yang mengetuk perlahan-l
tok
ok to
jantung mereka seakan sedang di pompa, memacu lebih c
lam gini? Kq aku merinding begini sih?" C
etukannya semakin kencang yak, ap
ngucapkan salam, minimal manggil nama deh, tap
berpikir, siapa kiranya yang
ik
ci pintu t
terperangah, mereka pikir yang mengetuk pintu itu soso
nya, tapi mereka juga sedikit bingung, kenapa bapak kost-anny
ma bapak, sampai segitunya li
ru mau buka pintunya, eh bapa
seperti ini bapak kemari?" mawar langsung ber
ya ingin mengecek kalia
g pandang, mereka saling tanya lewat tatap
bapak pulang dulu,
langsung membereskan semua sisa makan
etengah sebelas, mereka pun dengan cepa
a, sayup-sayup Diandra mendengar s
hiks
a berdiri, suasana berubah mencekam, hawa terasa di
srek
a Langsung menyelimuti dirinya Sampai keatas kepala karena takut, tapi suara tangisa
erasa ada yang menarik selimutnya ke bawah,
kencang, keringat sudah membasahi sekujur tubuhnya, mata y
membelakangi Diandra, rambutnya yang awut-awutan terliha
an jangan ganggu saya!" Ucap
i hi
andra, mulutnya menyeringai lebar sehingga taringnya panjang nan
-Qur'an yang dia hapal, saking takutnya
i lebar dan cairan hitam terus menetes di lantai kamar diandra, tiba-tiba s
enjerit takut dan memangg
menghilang bak di telan bumi, cairan hitam kental yang berasal dari mulutnya tadi kini
kenapa?" Pintu di gedor da
rnya dan membuka pintunya, Diandra mem
uatu terjadi sama ka
u mengeluarkannya sebelum me
i neror aku, aku takut San," j
andra, mereka memang sangat penakut, saat mereka memenangkan Diandra yang
tegap, mata merahnya menatap nyalanh dan menghunus mereka, dari mulutnya menetes cairan kental
ere langsung menjerit ketakutan
rakan mereka yang masuk ke kamar Diandra, Santi dengan ce
jeder
uat mereka yang berada di kamar semakin ta
reng-bareng supaya sosok itu
hawa dingin masih terasa, mereka terus berdoa da
yak, aku takut kalau tidur sendiri, apalagi kam
ni aku lihat sosok gede seperti itu,
i atas kasur Diandra, sedangkan Rere
ni melek kembali, mereka merasakan hawa dingin menelusup, bulu kuduk mereka meremang, mereka langsun
amu kq serem gini sih, aku takut