Hasrat Terlarang Dewa Kegelapan
teriakan ratusan ribu bala tentara siluman. Masing-masing mereka memegan
jaraknya. Paskan khayangan dewa
a bisa b
tidak
Tak ada satu pun dari mereka yang mau mati, tetapi malaikat pencabut nyawa s
lap buatannya. Menyilang kaki, menikmati indah pertunjukkan. "Ah, manis sekali. Aku su
sambil memejam, seolah sanga
a kegelapan itu menarik napas dalam, sebelum memuntahkan satu perin
mulia," j
enyerbu mendekati musuh, sampai t
rit kesakitan dari berbagai arah. Gema ketakutan pesta pora, lebih didominasi
n," kata salah satu petinggi dunia atas. Dia menatap khawatir ke
rang, Psyce, mencoba t
erus berlangsung. Imbasnya akan ikut mengacaukan
ejak dahulu menjadi ancaman bagi dunia atas. Selama ini, dewa khayangan bisa m
sihirnya sampai ke tahap memegang kendali penuh pada api neraka pemusnah,
likinya. Tak ada satu pun
kan menuju ke tempat d
akin melak
osok di samping. "Aku tidak akan mengorbankan setengah pendudu
tkan fokus pada target yan
ban yang berjatuhan semakin bertamba
k bersender sambil mengusap dagu. Menikmat
sekali Psyce tempramen,
gkan diri dari gemuruh suara teriakan yang memekak telinga, mengu
unyi yan
emarah itu lakukan?" Griffin bertan
. Psyce membuka mata, meraungkan nada pering
enjata yang ditempa oleh mata air surg
iasa. Menuju ke tengah-tengah peperangan,
dewa ikut membantu. Menjaga agar sa
n kalau aku mengayun-ayun kaki di atas sini. Ada bai
asananya lenyap seiring dengan
tidak menunjukkan wajah ramah, masih dengan ekspr
ulutmu,
getaran di tubuhmu karena tekanan intimidasiku, kan? Tapi tak apa, aku aka
perang itu melesat maju meneba
is serangan buta yang diarahkan kepadanya. Dia menunduk kemudi
api neraka yang langsung menghempa
it, kembali
hindar semua serangan yang dilancarkan Psyce. Sampai sang dew
menusuk perut seb
eluruh tubuh. Namun Psyce tidak peduli, d
, setidaknya dia harus berhasil melukai Salah satu bagian anggota tubuh Griffin. Psyce ha
a yang membuat telinga nyeri terdengar,
kali memuntahkan darah akibat Serangan telak b
lum serangan terakhir sekaligus serangan telak ya
a yang pekat. Semua prajurit dunia atas yang meny
, mereka sem
asih adakah cara lain
t raya. Matanya menatap ke arah langit. Bulan sedang sem
dadak bertiup angin kencang disusul suara kilatan petir yang menyambar. D
m boleh
menatap tajam ke arah Griffin. Mata dewi yang sekarat
a Psyce sudah menyiapkan diri. Sebuah pembalasan setara atas kekejaman yang
sakan penderitaan,
h pola rumit berwarna emas terbentuk. Semakin membe
ng mengikutimu, atas semua kejahatan yang kau lakukan. Terkurung lah kau." Cahaya keemasan berpenda
pedang di tangan, lalu menusuk k
esai dibuat. Menyebar dan menyapu habis seluruh
tajam mengutuk. Dia mengeluarkan api neraka, mencoba
. Bergerak seperti tanaman rambat dan langsung melilit
sakit menyengat yang menyerap semua
angan yang tersisa m
yap. Dewa kegelapan itu bersumpah, "Aku