Iseng-iseng jodoh
b
ita itu sangat dekat dengan dirinya, hany
Rizal pada Tuan Anggor
u!" jawab Tuan Anggoro, mendengar
a melakukan rencana i
bangkit dari duduknya untuk segera memp
*
emalam dia masih bicara dengan teman kost nya itu, dan tak ada tanda-tanda,
arus segera pergi bekerja, jadi Hana memutuskan untuk menun
n penampilannya dan juga dandanan nya, dan tak lupa berolahraga wajah seperti biasa yang dia lakukan, setelah merasa siap Hana melirik ke arah jam di tangannya, Hana pun merapihkan meja kerjanya, s
layar laptopnya, yang terhubung dengan cctv yang dia pas
lucu dan menarik"
anjut Rizal, bangun dari duduknya dan keluar
Rizal berdetak lebih kencang dari biasa
nya, Rizal merasa gelisah, sampai-sampai Riza
bawanya ke tempat parkir, Rizal ingin melihat motor besar jadul
ebar saat melewat
akan rok ke kantor, karena dia aka
ntor Ayah, mewajibkan karyawati nya me
n!" jaw
gaimana Hana ke kantor menggunakan rok
atnya" gumam Rizal, senyum
run Tuan!" u
eg
engusap dadanya sekali lagi, jantungnya berdetak lebih cepat saat ini, Rizal menj
m kantornya, beberapa orang yang me
da Hana yang saat ini d
imewa datang!
na, yang langsung be
embungkuk hormat, Hana mengikut
an Nuri dan Hana, membuat k
e arah Hana, Rizal memperhatikan H
ucapnya d
rupa, Hana merasa pernah melihat tamu yang ada di
ya bos kita!" bisik Nuri melihat
tu segera melakukan a
sambil menunjukan
" jawab H
ruangan Ayahku
pak, si
ebih dahulu, kemudian Hana akan
, bagaimana saya tahu kemana arah r
ke arah Nuri, lalu dengan c
t Hana yang berjalan di
dirinya yang berjalan di depannya, merasa tidak tahan dengan perasaan cangg
a?" tan
tidak nyaman dengan p
kamu bag
jalan di belakang
aman kalau posisinya seper
bosnya itu, Rizal merasa jantungnya bertambah kencang saat matanya be
mperhatikan saya berjalan!" ucap Hana akhirnya,
sekali kamu!
boleh di belakang bapak, saya
aya, di sini?
ana, Rizal me
l, entah mengapa Rizal merasa hatinya san
a mengejutkan Rizal
saat ini mereka hanya berdua di dalam lift, kesemp
a kamu?" t
na
a usia
ahun,
bekerja di sini?"
iga tahun
tinggi lagi di sini selain menjadi resepsionis?" tany
mpi pak, saya hanya lu
mendasikan kamu untuk pindah bag
epsionis juga sudah nyaman u
pintu lift terbuka, membuat dirinya ha
Hana tepat di depan pint
elima sekertaris Tuan Anggoro, saat melihat
aja yang mengantar ku,