Istri kedua, Tuan Austin
nyentuh tubuh seorang wanita. Seorang laki-laki berperawa
saja?!" Austin memarahi sopir yang
orang yang baru saja dia tabrak. Sedangkan Austin melihatnya hanya
epalanya. Dengan cepat dia kembali menghadap, Austin
ak darah, bagaimana ini?" Sambil gemetar sopir tersebut
rumah sakit!" Austin segera membuka pintu mobilnya d
ang ugal-ugalan dalam menyetir. Membuatnya t
ni namanya naik karena sebuah berita mengenai hilangnya Katerin secara tiba-tiba. Kini namanya kembali melejit, karena d
da sang istri bahwa dia tidak bisa menjemputnya. Padahal dia sudah rindu dengan isterinya itu,
memijat keningnya yang mulai berdenyut. Kali ini mau tidak mau, dia harus menunggunya dirumah sakit. Walaupun sopirnya yang membawa mo
nya. Dia takut bila Austin memecat dirinya karena masalah ini. Karena dia adalah tulang p
itu ke rumah sakit. "Tuan, pasien mengeluarkan banyak darah. Sedangkan di rumah sakit ini golon
an istrinya malam ini, padahal dia sudah menunggunya terlalu lama. Dan disaat malam ini harusnya menjadi mala
a golongan
" jawabny
al, gagal bertemu sang istri, malah sekarang dia harus mendonorkan dara
ah saya saja dokter. Kebetul
Austin mengangguk lalu mengiku
Gumam nya dalam hati. Antara ikhlas dan tidak Austin membiark