Istri kedua, Tuan Austin
t perawat berkata butuh darah dua kantong lagi, mana bisa darahnya diambil dua kantong lagi bisa mati mendadak. A
hat sopirnya, dia begitu murka. Pasalnya dia yang rela pingsan saat pengambilan darah berlang
ar Austin membangunk
alam keadaan panik dan belum sadar, dia bangun dan berjalan entah kem
ketiduran," jawabn
mengambil darahku lagi! Sudah aku mau pulang, ingin istirahat, mana
a nanti saya k
wab." Selesai berkata demikian Austin beranjak pergi, meningga
Robby menggenggam tangannya erat sampai terlihat buku-buku tangannya yang memutih. Dia masih
-
banyak aktifitas di jalanan, membuat Austin dengan bebas berkend
ra berlari ke arah kamar dimana istrinya itu kini berada. Namun
kali. Mencari ke semua ruangan tapi nihi
mbersihkan kolam, Austin segera memanggil
Kebetulan adik iparnya baru saja melahirkan, jadi dia ingin menemui keponakannya itu," setelah
rnikahan nya sangat membosankan. Ingin sekali mengungkapkan perasaannya dan berkata "Aku kesepian" tapi urung dikatakan, karena setiap Austin berkata kasa
engaja tidak memberi kabar atau semacamnya. Mungkin dengan begitu, dia bisa melupakan sejenak pe
penampilan nya yang sangat mempesona. Sang Bibi sudah menyiapkan sarapan b
ebelum dia kesana, pria itu meluangkan waktunya untuk pergi ke
" Tanya Austin yang sa
dah siuman, saya baru saj
aku k
juga sampai salah satu dari dokter jaga mengatakan bahwa, pasien akan se
enatap lekat tubuh yang masih lemah tersebut, begitu melihat kelopak mata sang p