I'm Not Your TinkerBell
perasaannya pada Andira tadi pagi. Ia juga tidak bisa melupakan bagaimana raut tidak suka yang
ernah sadar sama perasaanku," bisiknya sambil memandangi pigu
alan, ada Samuel yang tengah asyik bermain basket di halaman rumahnya. Laki-laki itu be
i. Ia masih belum bisa menerima orang yang ia sukai selama bertah
ik. Tapi ia juga belum bisa mengikhlaskan orang yan
enatap Samuel lebih lama lagi. Semakin lama ia menatap laki-
menatap langit-langit kamarnya. Air matanya belum kunjung berhenti
a itu waktu ia berulang tahun ke lima belas. Mungkin meman
*
n rumahnya. Ia sudah menyukai basket seja
esenggukan. Tapi ia tidak berhasil mengetahui penyebab di balik tangis pil
mar Sandra yang menghadap ke arah rumahnya.
dra muncul di jendela kamarnya. Ia berpura-pur
i ia menarik kain gorden untuk menutupi jendela kamarnya. Samuel menghentikan permainan basketny
*
ini bukan hanya mereka yang membuat banyak orang berkumpul di pinggir
orang yang datang untuk sekedar melihatnya latihan. Sekali lagi, Sand
oleh murid-murid laki-laki sibuk menyoraki dan menggoda tim cheers, terutama Andira. Bukan hanya barisan penonton yang perhatiannya tertuju pad
ndira saat gadis itu pertama kali memasuki lapangan dan kini menjadi lebih bersemangat saat latihan. Ia bukan
m miris. 'Mungkin memang aku harus ikh
idak lupa membeli sebotol air minum juga untuk Samuel. Ia tahu bahwa laki-laki itu
ww
ie
..cuit
. Ia memaksa masuk ke dalam padatnya bangku penonton untuk sekedar meliha
ramai akan sorakan menggoda saat ini. Di sana, Samuel yang tengah istirahat usai latihan basket, dihampiri oleh
ral yang ditawarkan oleh gadis itu. Hal itu sontak memicu sorakan dan jeritan d
ata salah satu murid yang be
antik dan
ya saat ini. Dadanya terasa nyeri. Benar-benar sangat nyeri. Ia sadar bahwa me
s berlama-lama di sana dan menyakiti hatinya sendiri. Ia tidak
*
rsenyum bahagia saat ini. Ia sadar bahwa perasaan yang ia miliki tidaklah ber
cari keberadaan Sandra, untuk sekedar pamer atas apa yang baru saja te
dra yang hilang di antara kerumunan para penonton. Gadis itu ber
u ia melihat Andira yang tengah menatapnya bingung saat ini, ia membatalkan niatnya un
*
bisa g
. Ia tidak ikut ke lapangan basket untuk menonton latihan tim ba
tim cheers sedang latihan. Ia tahu bahwa gadis itu merupakan teman dekat Samuel, kapten
gung dan penasaran. Obrolan teman-temannya jadi terkesan samar dan tidak begitu ia den