I'm Not Your TinkerBell
aku ke toko buku har
sendiri. Laki-laki itu tidak begitu mende
anggil g
Y
ntung di udara begitu ia melihat
gi tiap langkah gadis itu di dalam kantin. Ini masih hari pertama d
menyapa pendengarannya. Ia dengan cepat menghabiskan makan siangnya dan berlari ke arah Andira yang
k terasa lapar lagi. Ia lebih memilih meninggalkan kantin yang begitu b
*
anya untuk latihan basket, yang merupakan kegiatan rutinnya usai pulang sekolah. Apa
gan berdiam diri di dalam kamarnya. Ia ingin segera melupakan perasaannya terhada
ngan basket. Ia menatap ke seluruh penjuru lap
di dalam kelas, ckckckck.' Tapi nihil, ia tidak di sana. Ruang kelas sunyi
h apa sama di
nya untuk pulang bersama sejak mereka berdua masih di bangku SD. Ia merasa aneh harus pu
satpam sendirian. Sekolah sudah sangat sepi, tapi gadis itu masih a
ulang?"
emainkan ponselnya. Ia tidak begitu peduli denga
ya ke arah Andira. Ia merasa makin te
ungguin
datar. Ia menampilkan ekspresi kurang suka d
usan kamu
rkan gadis itu padanya. Ia yang diperlakukan seperti
ar pulang?"
enduga akan seperti itu. Ia terkekeh, lalu b
rada tepat di dekat pintu gerbang sekolah. Kali i
r pulang?" tanyanya lag
Apalagi ponselnya sudah mati dan tidak bi
ud
ambil menatap gadis itu. Ia hanya berpura-pura akan melajukan motornya tadi. Kalau Andira tetap menolak untuk ia a
sepi sejak tadi. Belum ada tanda-tanda sopirnya datang untuk menjemputnya. Pons
*
" panggi
melanjutkan langkahnya ke kelas. Jam pelajaran se
ninggalin a
tubuhnya, lalu menatap
sering nyuruh aku buat nyari pacar bia
narkan bahwa sering meminta gadis itu untuk mencari pacar agar bisa pulang tanpa
ng merasa ada sesuatu yang kurang jika pulang tanpa Sandra, tapi i
ng aku mau bilang sesua
presi penasaran. Tidak biasanya laki-la
?" tanyanya
ma Andira, deh. Kalau aku jad
E
sedikit tercekat saat laki-laki yang ia sukai sekian l
n mempercepat langkahnya menuju ruang kelas. Ia tidak sanggup untuk pura-pura baik-
dalam kelas. Tapi begitu melihat Samuel lagi, ia
sedikit tidak biasa. Ia segera berlari mengejar gadis itu. Pera
akit?"
edar mengecek suhu tubuh gadis itu. Tapi Sandra langsung men
k apa
Muka kamu pucat gini,"
ngan keadaannya di saat-saat seperti ini. Ia takut tidak bisa menahan lonja
. Ia langsung berbalik dan berlari meninggalkan
menghindarinya pagi ini. Ia benar-
HH.
rid paling nakal di sekolah itu. Samuel segera berlari ke arah Sa
t-lihat!" kata Samuel
kamu tegur, bukan aku," kata