My crush my husband
BAB
adi ke tiga pria tanggung itu tidak perlu merasa khawatir membiarkan Eleanor pulang sendiri karena letak rumahnya lebih awal di banding ke tiga pria itu. Ke empat remaja itu pun melajukan motornya, namun ketika pas akan lewat di sebuah tikungan mereka melihat seorang pria sedang berkelahi dengan beberapa pria. Dan sepertinya mereka mengenal motornya. Ya pria yang sedang berkelahi itu adalah pria yang baru saja ka
Pat
n besar akan memukul pria yang tadi balapan bersama El, sontak El pun turun dari m
a tidak menyangka jika orang yang balapan dengannya ternyata seorang perempuan. Jika seperti ini mungkin Alkandra tidak perlu menyelidiki siapa yang sudah mengalahkannya di jalanan tadi. El menatap sekumpulan orang ya
pulang, kalian lupa ya harus melewati pohon besar dekat rumahku, hii serem gaezz, " ucap Eleanor lalu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. "Jir, si El nakutin kita, ga sadar apa ya kita mah pulang bertiga lah dia pulang sendiri, " ucap Keandra. Lalu Arsen melirik Keandra. "Dia lebih memilih ketemu mahluk halus dari pada ber hadapan dengan abangnya, terutama ibunya, " sahut Arsen dan melangkah menuju motornya. Keandra dan Davian pun mengikuti langkah Arsen, namun sebelumnya mereka pun pamit pada pria yang berdiri menjulang tinggi di hadapan mereka. Jika di lihat, pria tersebut sepertinya seumuran dengan abangnya El. "Bang kita pamit ya, kita mau nyusulin tu bocah satu, takut kenapa- kenapa, meski pun jago tarung, dia tetap seorang perempuan, " ucap Keandra. "Dan tolong rahasiain soal si El ya bang, dia bisa ngamuk kalo orang-orang tahu dia perempuan. Aneh memang si El, apa dia perempuan jadi-jadian ya Dav," ucap Keandra seraya menatap Davian. Namun Davian hanya menatapnya datar. Keandra pun terkekeh lalu berjalan sambil merangkul bahu sepupunya. Ya Davian dan Keandra adalah sepupu. Al hanya menganggukkan kepalanya menanggapi perkataan Keandra. Ke tiga pria itu pun melajukan motornya setelah membunyikan klakson tanda berpamitan dengan Alkandra. Lalu Alkandra pun menaiki motor besarnya. Sebelumnya Alkandra menghubungi orang kepercayaannya. [Ya Tuan, ] jawab seseorang di seberang telephone. [Cari tahu siapa yang menyerangku barusan ] ucap Alkandra. [Siap Tuan, ] Lalu Alkandra mematikan sambungan telponnya, dan melajukan motornya menuju rumahnya yang entah kebetulan atau