AKU JATUH CINTA KEPADAMU
ang terburu-buru ingin pulang. Satu tangannya memegang daun talas yang cukup lebar untuk menutupi tubuhnya dari
eras," gumamnya sendiri dengan kaki yang sudah tidak beralas sandal kar
erlihat bolong di beberapa tempat, gadis itu pakai sementar
yang dipakai untuk melindungi dirinya tadi dari guyuran hujan,
ahaya bagiku jika melanjutkan perjalanan," gumam ga
, gadis itu pakai untuk meletakan wadah yang dari tad
ujung roknya yang selutut terlihat basah
gadis itu langsung berjongkok dan menutup telinganya di
ang begitu kencang disertai kilatan cahaya, tiba-ti
t takut," terdengar
tang dengan posisi masih berjongkok sert
adis yang sedang berjongkok sehingga mata mereka
i. "Aku sedang b
dari kebun habis petik sayuran, tapi di jalan mau pulang hujan
. Gubuk ini juga bukan punyaku," jawab ga
ai kilatan cahaya sehingga membuat kedua orang yang sedang b
engan kedua tangan menutup tel
t dengan petir,"
melihat ke arah jendela yang terbuka sedi
kita berteduh di si
lagi? Hanya gubuk ini tempat yang paling aman.
belum berkenalan. Aku Asih. Panggil saja aku
wab gadis itu k
secantik yang pun
ari bambu yang tidak jauh berbeda dari miliknya di
ari kebun," Asih seperti tahu deng
nya sega
alau kamu mau, boleh kamu ambil. Kita b
u sangat membutuhkannya sampai hujan-hu
gal berdua dengan Nenek." Asih mengambil beberapa sayuran dalam wadah m
-apa?" Tanya Cinta u
asak dengan enak say
ta senang melihat wadahny
anya Asih. "Sampai bisa be
ingkong, tapi belum juga dapat singkongnya s
luar kemudian masuk tiga orang pria dengan tubuh setengah
pria itu saling berpanda
ucap salah satu pria yang tubuhny
ada orang," sambung pria yang kulitnya lebih put
ak bicara, tapi sorot dari kedua bol
tangan, karena melihat gerak-gerik dan mata
berkulit putih melihat wadah yang ada d
bersikap sewajarnya agar
bertubuh pendek melangkah mendekati Asih
kin erat memegang tanga
mana?" Tan
i," jawab Asih tetap
p pria berkulit putih. "Kami sering melewati tempat ini, j
penduduk sini?
edang melewati tempa
Asih menutup kedua telinganya karena terkejut, tapi berbeda dengan ket
cara, tiba-tiba datang mendekati Cinta
gang tangan Asih karena
hat Cinta dari atas sampai bawah. "Bukankah
ereka kembang Desa," jaw
n. Digenggamnya tangan Cinta jika sewaktu-waktu mereka berdua harus
erbahaya. Ha-ha-ha," pria y
hat masih deras tapi tidak sederas tadi.
it putih sambil menutup pintu rapat-rapa